Thursday, June 30, 2005

DOA YANG SELALU DIKABULKAN - nice story

DOA YANG SELALU DIKABULKAN

(Helvy Tiana Rosa)

Pagi itu, 3 Mei 1998, dari Jakarta, saya diundang mengisi seminar di IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Saya duduk dibangku kedua dari depan sambil menunggu kedatangan pembicara lain, Mimin Aminah, yang belum saya kenal.

Jam sembilan tepat, panitia menghampiri saya dan memperkenalkan ia yang baru saja tiba. Saya segeraberdiri menyambut senyumnya yang lebih dulu merekah.Ia seorang yang bertubuh besar, ramah, dalam balutan gamis biru dan jilbab putih yang cukup panjang. Kami berjabat tangan erat, dan saat itu tegas dalam pandangan saya dua kruk (tongkat penyangga yang dikenakan-nya) serta sepasang kaki lemah dan kecil yang ditutupi kaos kaki putih.

Sesaat batin saya hening, lalu melafazkan kalimat takbir dan tasbih.

Saat acara seminar dimulai, saya mendapat giliran pertama.Saya bahagia karena para peserta tampak antusias.Begitujuga ketika giliran Mimin tiba.Semua memperhatikan dengan seksama apa yangdisampaikannya. Kata-kata yang dikemukakannya indah dengan retorika yang menarik. Wawasannya luas, pengamatannya akurat.

Saya tengah memandang wajah dengan pipi merah jambu itu saat Mimin berkata dengan nada datar. "Saya diuji Allah dengan cacat kaki ini seumur hidup saya."
Ia tersenyum. "Saya lahir dalam keadaan seperti ini.
Mungkin banyak orang akan pesimis menghadapi keadaan yang demikian, tetapi sejak kecil saya telah memohon sesuatu pada Allah. Saya berdoa agar saat orang lain melihat saya, tak ada yang diingat dan disebutnya kecuali Allah," Ia terdiam sesaat dan kembali tersenyum. "Ya, agar mereka ingat Allah saat menatap saya. Itu saja."

Dulu tak ada orang yang menyangka bahwa ia akan bisa kuliah. "Saya kuliah di Fakultas Psikologi," katanyaseraya menambahkan bahwa teman-teman pria dan wanita di Universitas Islam Bandung-tempat kuliahnya itu-senantiasa bergantian membantunya menaiki tangga bila kuliah diadakan di lantai dua atau tiga. Bahkan mereka hafal jam datang serta jam mata kuliah yang diikutinya. "Di antara mereka ada yang membawakan sebelah tongkat saya, ada yang memapah, ada juga yang menunggu di atas," kenangnya.

Dan civitas academica yang lain? Menurut Mimin ia sering mendengar orang menyebut-nyebut nama Allah saat menatapnya. "Mereka berkata: Ya Allah, bisa juga ya dia kuliah," senyumnya mengembang lagi. "Saya bahagia karena mereka menyebut nama Allah. Bahkan ketika saya berhasil menamatkan kuliah, keluarga, kerabat atau teman kembali memuji Allah.

Alhamdulillah, Allah memang Maha Besar. Begitu kata mereka."

Muslimah bersahaja kelahiran tahun 1966 ini juga berkata bahwa ia tak pernah ber-mimpi akan ada lelaki yang mau mempersuntingnya. "Kita tahu, terkadang orang normal pun susah mendapatkan jodoh, apalagi seorang yang cacat seperti saya. Ya tawakal saja."

Makanya semua geger, ketika tahun 1993 ada seorang lelaki yang saleh, mapan dan normal melamarnya. "Dan lagi-lagi saat walimah, saya dengar banyak orang menyebut-nyebut nama Allah dengan takjub. Allah itu maha kuasa, ya. Maha adil! Masya Allah, Alhamdulillah, dan sebagainya," ujarnya penuh syukur.

Saya memandang Mimin dalam. Menyelami batinnya dengan mata mengembun.

"Lalu saat saya hamil, hampir semua yang bertemu saya, bahkan orang yang tak mengenal saya, menatap takjub seraya lagi-lagi mengagungkan asma Allah.

Ketika saya hamil besar, banyak orang menyarankan agar saya tidak ke bidan, melainkan ke dokter untuk operasi. Bagaimana pun saat seorang ibu melahirkan otot-otot panggul dan kaki sangat berperan. Namun saya pasrah. Saya merasa tak ada masalah dan yakin bila Allah berkehendak semua akan menjadi mudah. Dan Alhamdulillah, saya melahirkan lancar dibantu bidan," pipi Mimin memerah kembali. "Semua orang melihat saya dan mereka mengingat Allah. Allahu Akbar, Allah memang Maha Adil, kata mereka berulang-ulang."

Hening. Ia terdiam agak lama.

Mata saya basah, menyelami batin Mimin. Tiba-tiba saya merasa syukur saya teramat dangkal dibandingkannikmatNya selama ini. Rasa malu menyergap seluruh keberadaan saya.

Saya belum apa-apa. Yang selama ini telah saya lakukan bukanlah apa-apa.

Astaghfirullah. Tiba-tiba saya ingin segera turun dari tempat saya duduk sebagai pembicara sekarang, dan pertamakalinya selama hidup saya, saya menahan airmata diatas podium. Bisakah orang ingat pada Allah saatmemandang saya, seperti saat mereka memandang Mimin?

Saat seminar usai dan Mimin dibantu turun dari panggung, pandangan saya masih kabur. Juga saat seorang (dari dua) anaknya menghambur ke pelukannya.

Wajah teduh Mimin tersenyum bahagia, sementara telapak tangan kanannya berusaha membelai kepala si anak. Tiba-tiba saya seperti melihat anak saya, yang selalu bisa saya gendong kapan saya suka. Ya, Allah betapa banyak kenikmatan yang Kau berikan padaku.

Ketika Mimin pamit seraya merangkul saya dengan erat dan berkata betapa dia men-cintai saya karena Allah, seperti ada suara menggema di seluruh rongga jiwa saya. "Subhanallah, Maha besar Engkau ya Robbi, yang telah memberi pelajaran pada saya dari pertemuan dengan hambaMu ini.Kekalkanlah persaudaraan kami di Sabilillah. Selamanya. Amin."

Mimin benar. Memandangnya, saya pun ingat padaNya. Dan cinta saya pada Sang Pencipta, yang menjadikan saya sebagaimana adanya, semakin mengkristal.

Apakah Anda Ingin Menjadi Istri yang Selalu Dicintai Suami?

Kebanyakan istri beranggapan bahwa mereka berhak atas cinta suaminya, anggapan ini tidak sepenuhnya salah, karena memang salah satu pilar tegaknya sebuah rumah tangga bahagia adalah adanya mawaddah (cinta) antara suami istri. Tetapi, patut direnungkan, bahwa cinta tidak datang dengan sendirinya, dan ketika ia hadir tidak ada yang bisa menjamin ia akan menetap selamanya. Ini artinya adalah bahwa cinta memerlukan usaha! Jika ingin suami selalu mencintai anda, maka sebaiknya anda jangan hanya berkata "Loh! Dia kan suami saya, otomatis dia mencintai saya dong! Kalau tidak ngapain dia memilih saya menjadi istrinya."

Bahwa suami mencintai anda karena anda adalah istrinya, memang betul tetapi apakah anda yakin cintanya selalu ada dan terus ada selamanya? Banyak perempuan tidak yakin setelah menjalani kehidupan rumah tangganya sekian tahun, apakah suaminya masih mencintai dirinya seperti dulu? Untuk itu berhentilah untuk bersikap pragmatis, berusahalah agar suami anda selalu cinta, bahkan dari hari ke hari semakin bertambah cintanya kepada anda.

Sebelum membicarakan cara membuat suami selalu cinta, ada satu hal yang menjadi inti persoalan dan tidak boleh dilupakan, yaitu cinta adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya, dan inilah yang disebut dengan cinta yang hakiki atau cinta sejati. Allah lah pemilik cinta dan Allah lah yang menjadikan cinta di antara suami istri. "Dan di antara ayat-ayatnya adalah diciptakanNya untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar-Ruum: 21)

Oleh karena itu, seorang istri yang selalu ingin dicintai suaminya, hendaknya menyadari bahwa jurus yang paling efektif untuk meraih itu semua adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah AWT, dengan cara berusaha sekuat tenaga menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya, dengan kata lain berusaha menjadi muslimah yang shalihah. Harm bin Hayyan seorang ulama di masa Khalifah Umar bin Khattab ra berkata, "Tiada seorang hamba yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, melainkan Allah SWT akan mendekatkan hati orang-orang mukmin kepadanya, dan istri yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, maka Allah akan mendekatkan hati suaminya kepadanya, sampai ia mendapatkan cintanya."

Enam saran agar suami selalu cinta:

1. Berusaha dengan tulus dan ikhlas menyerahkan hidupnya untuk berbakti kepada suami sambil berharap pahala Allah SWT, meskipun sang istri sibuk di luar rumah tapi ia tidak terlena dan lupa bahwa ia memiliki peluang meraih syurga Allah dengan berbakti kepada suami. "Apabila seorang perempuan menunaikan sholat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, maka ia akan masuk syurga." (HR Al-Bazzar). Istri seperti ini memiliki nilai yang tinggi di mata suaminya dan akan selalu dicintai suaminya.

2. Berusaha menjadi perempuan yang bersahaja dalam nafkah, artinya tidak banyak menuntut, menerima dengan rasa syukur betapa pun sedikitnya pemberian suami, dan tidak boleh berlebihan dalam membelanjakan nafkah yang diberikan oleh suami. Bila anda sanggup selalu bersikap seperti ini maka cinta suami akan selalu tercurah pada anda.

3. Sederhana dalam penampilan, karena dari hasil penelitian umumnya laki-laki tidak menyukai perempuan yang berpenampilan seronok dengan wajah penuh riasan tebal, sebaliknya kesederhanaan lebih menarik bagi mereka, sebab menurut mereka lebih memancarkan kecantikan perempuan. Tetapi ini bersifat relatif, sebaiknya kenali dulu kecenderungan suami anda, apakah suami anda menyukai penampilan yang wah atau yang sederhana. "Sebaik-baiknya perempuan adalah yang menyenangkanmu bila engkau memandangnya, mentaatimu bila engkau perintahkan dan menjaga dirinya dan hartamu bila engkau tidak di rumah." (HR Thabrani)

4. Berusaha untuk selalu sabar dan tidak menyakiti hati suami. Perbedaan pendapat dan perselisihan antara suami istri terkadang dapat memicu terjadinya pertengkaran kecil atau besar. Bila anda menghadapi keadaan ini, maka ingatlah bahwa anda sedang berhadapan dengan dengan seseorang yang Allah berikan yang sangat besar atas diri anda. "Seorang perempuan belum dianggap menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR Ibnu Majah). Untuk itu apapun yang bergejolak di hati anda maka berusaha untuk tetap sabar agar tidak menyakiti hati suami anda.

5. Dapat mendampingi suami baik dalam suka maupun duka. Apapun yang dialami suami anda, berusahalah untuk menjadi pendampingnya yang setia. Misalnya di saat suka menjadi pengingat agar suami tidak terlena, dan di saat duka menjadi pelipur lara.

6. Berusahalah menjadi partner yang menyenangkan di kamar tidur. Banyak perempuan yang masih merasa malu untuk bersikap agresif kepada suaminya sendiri. Hal ini disebabkan adanya anggapan perempuan yang agresif terkesan murahan dan tidak terhormat. Anggapan ini tidak berlaku bagi seorang istri yang agresif terhadap suaminya sendiri. Belajarlah cara dan teknik menyenangkan suami di tempat tidur dan anda akan mendapati suami selalu melimpahkan cintanya untuk anda.

Tulisan ini pernah dimuat di majalah Safina No. 10, bulan Januari 2004

Tuesday, June 28, 2005

(dari sebuah milis) Tuhan Kok Dilapori

Tulisan ini ingin menyorot kebiasaan cara kita do'a. Banyak orang berdo'a 'seperti “laporan” kepada Allah. Seperti apa doa laporan? Coba simak kalimat berikut ini, “Ya Allah, hari ini tanggal 2 April 2005 kami hadir di Alun‑alun ini dalam rangka mengikuti Upacara HUT Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 58.” Atau, dengan doa “Ya Allah, hari ini kami hadir di pendopo, untuk mengikuti acara serah terima jabatan eselon III. Sekitar 20 orang melakukan serahterima jabatan ini, dan disaksikan oleh sekitar 200 orang karyawan kantor Pemerintah Daerah. Maka,..” Dst.

Setelah “laporan” biasanya disambung dengan do'a memohon ampun kepada Tuhan, dan sederet permohonan lain, Ini terkesan lucu, masak Allah dilapori. Wong manusia melakukan apa saja atas pertolongan Allah. Allah mengetahui apa yang kita lakukan, dan yang kita rencanakan sehingga tidak perlu dilapori. Terus terang, terhadap do'a yang model begini, hati ini enggan mengamini. Apanya yang diamini wong isinya laporan hal‑hal yang sudah jelas. Untuk mengamininya malu kepada Tuhan, sebaiknya hilangkan laporan dalam do'a. Langsung to the point aja, Kata ulama sufi, ada doa panjang tetapi sedikit dikabulkan, dan ada kalanya doa pendek tetapi permintaannya dikabulkan semua Nah, pilih yang mana?

Rasulullah saw menegaskan, Ad do'au muhul 'ibadah (Doa itu otaknya ibadah), Perbanyak do'a agar kita dapat pahala. Hamba yang enggan berdo'a, di hatinya ada kesombongan. Allah tidak cinta kepada orang yang sombong. Mengapa kita mesti berdo’a. Bukankah Allah maha mengetahui setiap gerak‑gerik hati kita sehingga tanpa berdo’a pun Allah sudah mengerti. Bahkan, gerak‑geriknya hati itu atas kehendak Allah juga, Jangankan berdo'a, melamun atau menghayal saja Allah sudah mengerti. Hayalan dan angan‑angan yang muncul itu pun dimunculkan oleh Allah juga. Maka, Allah mengerti semua lamunan dan hayalan kita. Tapi itu kan lamunan dan hayalan, bukan do'a. Do'a artinya meminta, karenanya harus jelas apa saja yang kita minta kepada Allah, bukan hanya dibayangkan. Dan berdo'a itu juga perintah Allah. “U'uuni astajib lakum.” artinya, Mintalah kepadaKu, akan Kukabulkan permintaanmu.

Ada penelitian, Bahwa do’a yang kita lakukan 80% isinya ditujukan untuk kepentingan dirinya sendiri, Banyak orang lupa mendo’akan orang lain. Orang bijak adalah orang yang diam‑diam tanpa sepengetahuan orang lain mendo’akan orang yang pernah mendolimi dirinya agar menjadi orang baik. Nah, bisakah kita mendo’akan orang yang pernah menyakiti hati kita agar diampuni dosanya oleh Allah? Agama memberi inf! ormasi bahwa ada sejumlah orang yang do’anya mustajabah. Yaitu, orang tua untuk anaknya. Orang teraniaya, orang berpuasa, dan doanya musafir. Selain itu, ada waktu‑waktu tertentu yang do'anya mudah dikabulkan Allah. Yaitu saat orang lain tidur nyenyak (tengah malam), saat akan berbuka puasa, di antara dua khutbah (saat khotib duduk), dan sebagainya. Tentu saja, do'a yang dikabulkan adalah do'a yang masuk akal. Yang penting kita biasakan dalam berdo'a benar-benar optimis, suaranya merendah, dan dilakukan dengan tulus.

(Fahmi: hwaduh, urusan tatacara doa yang berbeda saja kok dipermasalahkan. pantas saja umat Islam sulit sekali maju, lha wong masih ngurus kaya ginian...*sigh*)

Saturday, June 25, 2005

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'uun...

Telah meninggal dunia, ibunda dari sdr Idban. Semoga arwah beliau diterima di sisi ALLOH SWT.

Sing sabar ya Ban:)
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya....

HOAX alias Berita Bohong

Mungkin ada beberapa teman yang pernah memperoleh posting seperti berikut
***Awal Postingan***
Wallahu a'lam kebenarannya...tapi kita bisa ambil ibroh darinya.....
Note: forwarded message attached.

Ini kisah seorang perempuan di wilayah Ristak Negara Amman (salah satu negara Teluk) ketika dia sedang menikmati lagu dari disk sementara ibunda beliau membaca Al Qur'an.perempuan itu bilang ke ibunya"jangan mengganggu ku dengan bacaaan Al-Qur'an! pergi aja ketempat (ruangan) lain. Si ibu tetap saja di tempatnya (tidak pindah), perempuan itu berdiri terus merebut Al-Qur'an dari tangan ibunya dan melemparkannya ke lantai.si ibu cepat mengambil Al-Qur'an dari lantai dan meletakan di dadanya.

Si perempuan tadi langsung jatuh ke lantai berubah menjadi hewan seperti di photo itu Sekarang berada di rumah sakit di Masqot Amman.

***Akhir Postingan***

Ternyata itu semua HOAX (berita bohong belaka). Berikut adalah posting 'bantahan'nya.

***Awal Posting Bantahan***
Mahluk aneh tersebut adalah boneka karya seorang wanita bernama Patricia Piccinini. Berikut adalah URL yang terkait...
http://www.roslynoxley9.com.au/artists/31/Patricia_Piccinini/249/34975/
http://www.nyartsmagazine.com/pages/nyam_document.php?nid=48&did=670
***Akhir Posting Bantahan***

so, JANGAN CEPAT PERCAYA .... ok? :)

SUAMI YANG LALAI DALAM TANGGUNGJAWAB

(penulis: kebetulan sekali, ngecek mail di OE, ada postingan yang berisi detail dari khutbah Jum'at. Semoga bermanfaat, meski mungkin sedikit sulit membacanya karena menggunakan bahasa Malaysia)

Kemampuan sesorang itu memimpin diri dan ahli keluarganya ke jalan yang benar akan dapat mengelakkan dirinya dari kebinasaan (terjun ke dalam neraka).Jadi, kalau dia dapat mengelakkan dirinya dan ahli keluarganya dari terjun ke neraka, maka itulah bukti cintanya yang sebenar. Allah swt. terlah berfirman yang maksudnya:

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu pelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang mana bahan pembakarnya adalah terdiri dari manusia-manusia yang sombong dan engkar kepada Allah iaitu mereka yang kufur, munafik, musyrikin dan juga daripada batu-batu berhala……"

Allah swt menyuruh kita memelihara diri kita mentaat segala peraturan Allah yang telah diperintahkan samada perintah-perintah yang berbentuk fardhu ain, fardhu kifayah, sunat-sunat Muakad dan Khair Muakad. Inilah bentuk-bentuk perintah Allah yang mesti kita taati dan patuhi. Semua amalan perintah ini hendaklah kita lakukan dengan ikhlas dan jujur dengan niat semata-mata kerana Allah dan bukan lain dari Allah.

Maksud `Peliharalah diri kamu' itu bukan sahaja sekadar mentaati segala perintah Allah tetapi juga adalah menjauhi segala larangan Allah kepada diri kita seperti dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil dan juga larangan yang mendatangkan makruh. Contoh-contah dosa besar seperti berzina, minum arak, makan riba, mencuri dan lain-lain. Manakala dosa-dosa kecil seperti melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah atau bergaul lelaki perempuan yang diharamkan oleh Allah dan sebagainya. Dalam perkara makruh juga perlulah dielakkan kalau kita hendak memelihara diri daripada seksa api neraka.

Allah swt. maksudkan `Ahli keluarga kamu' itu ialah,isteri-isteri kita, anak-anak, orang-orang gaji dan sesiapa saja yang di dalam jagaan kita. Tanggungjawab kita kepada ahli keluarga ialah menjaga, mendidik,mengajar dan memimpin mereka dalam melakukan perkara-perkara sepertimana yang Allah tanggungjawab pada diri kita sendiri. perlulah disuruh anak isteri melakukan perkara-perkara yang berbentuk fardhu ain,fardhu kifayah dan perkara-perkara sunat yang lain.Wajib pula menghalang mereka daripada melakukan perkara-perkara yang dilarang oleh Allah seperti berzina, mencuri, dedah aurat, mengumpat, hasad dengki, takbur, riak dan lain-lain lagi.

Jelaslah di sini bahawa peringatan Allah dalam memelihara diri lita bukanlah terhad kepada diri kita sahaja, ia adalah meliputi seluruh keluarga kita serta mereka-mereka yang berada di dalam jagaan dan keluarga kita. Kalau kita tidak memimpin dan mendidik ahli keluarga kita, kita masih lagi belum terlepas dari seksaan api neraka. Kerana Allah telah perintahkan,"peliharalah diri kamu dan ahli keluarga kamu."

Sesungguhnya seorang hamba Allah itu diperhatikan dihadapan mizan atau neraca atau timbangan di hari kiamat nanti sedangkan bagi seseorang itu mempunyai amalan yang banyak seperti gunung besarnya. Tetapi setelah ditanya tentang bagaimana ia mengendalikan ahli keluarganya dan bagaimana ia mengusahakan harta yang didapati iaitu dari mana ia mendapatnya dan ke mana ia belanjakan. Setelah ditanya semunya sehingga habis semua amalannya yang banyak itu dan yang tinggal hanyalah dosa-dosanya sahaja.

Daripada hadis Rasulullah saw yang menunjukkan bagaimana amalan seseorang itu walau sebesar manapun akan hapus disebabkan ia tidak melaksanakan tanggungjawabnya terhadap isteri dan anak-anaknya dan semua mereka yang berada di dalam jagaannya, maka berkatalah malaikat,bahawa inilah orangnya yang telah menghapuskan semua amalan kebajikan oleh ahli-ahlinya dan anak-anaknya semasa di dalam dunia.

Adalah diriwayatkan oleh setengah-setengah ulama bahawa sesungguhnya pertama-tama yang bergantung kepada seseorang lelaki itu ialah isteri dan anak-anaknya. Maka, memberhentikan akan dia itu oleh mereka di hadapan Allah dan berkata mereka itu kepada Allah, `Wahai Allah! Ambil olehmu bagi kami dengan hakmu daripada lelaki ini. Iaitu selesaikan dulu hak kami dan kewajipan lelaki ini terhadap kami, sebab ia tidak mengajar kepada kami suatu hukum pun. Lelaki ini tidak menunjuk ajar kepada kami tentang hukum-hukum syariat dan hukum-hukum agama yang telah Engkau turunkan ke dunia. Oleh itu kami sekarang hendak menuntut hak kami. Kerana dialah kami jahil. Kami tidak kenal apa-apa melainkan makan minum dan rumahtangga kami sahaja. Hati kami gelap dan akal kami pun gelap dan hati kami juga buta.Dan lelaki ini telah memberi kami makanan daripada harta-harta yang haram.Dia menerima harta riba dan rasuah dan diberinya kami makan.Dia membeli barang-barang najis dan menyuruh kami makan. Sedangkan kami mengetahui pada ketika itu samada barang itu haram atau halal.Baru hari inilah kami sedar.Oleh itu Wahai Tuhan,tahanlah ia dahulu, dan kami minta segala kesalahan yang ada pada kami serahkan padanya.

Maka pada ketika itu setelah anak dan isteri mengadu dan merayu kepada Allah, Allah menerima segala pengaduan kerana saksi-saksinya telah jelas. Dan kalaulah pada ketika itu kita masih cuba berbohong,maka setiap helai rambut kita, semuanya akan menjadi saksi. Setelah diadili setiap kesalahan yang diadukan oleh anak isteri itu, maka Allah membalas akan kesalahan itu dengan siksa yang amat pedih dan dahsyat walaupun kebajikannya banyak dan walaupun timbangan amalnya begitu berat sekali. Kesalahannya terhadap anak isteri kerana tidak menyampaikan seruan agama ketika di dunia hingga menyebabkan mereka jahil itu boleh menghapuskan semua amal kebajikannya. Akhirnya suami itu terjerumus sama ke dalam neraka.

Adapun salah satu daripada kebinasaan yang boleh menimpa kepada seorang suami sepertimana yang difirmankan di dalam Al Quran yang maksudnya:

"Wahai sekelian orang yang beriman, janganlah segala harta-harta dan anak-anak kamu cuba melalaikan kamu daripada mengingati Allah. Barang siapa yang berbuat demikian itu, merekalah orang-orang yang rugi di akhirat kelak."

Firman Allah lagi yang maksudnya:

"Barangsiapa yang berpaling dari mengingatKu (Allah),maka hidup yang sesat sempitlah jadi baginya."

Ingatlah satu peringatan Allah kepada seorang suami agar suami-suami sedar bahawa harta-harta serta anak-anak isteri boleh melalaikan
mereka daripada mengingati Allah atau khusyuk di dalam beribadah
kepada Allah.

Di antara perbuatan mengingati Allah yang terpenting sekali ialah sembahyang. Kalau di dalam sembahyang kita asyik teringat bagaimana hendak mengumpul harta untuk memberi kemewahan dan kesenangan kepada anak isteri atau bagaimana hendak memujuk hati isteri supaya dia sentiasa gembira, maka jangan mimpilah di dalam perkara-perkara lain kita boleh ingat kepada Allah seperti ketika kita bekerja mencari rezeki,ketika kita mendapat kesenangan dan sebagainya. Dan yang paling menyedihkan ialah dalam usaha dia mengumpulkan harta-harta itu, dia tidak akan menghiraukan lagi tentang larangan-larangan Allah dan tidak memikirkan bagaimana hendak mendapatkan harta yang halal. Orang-orang seperti inilah yang akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang membinasakan diri di sebabkan oleh anak dan isteri.

Dalam pada hati seseorang itu sentiasa bimbang untuk mendapat berita untuk anak dan isteri yang kononnya akan menjadi bekalan bagi mereka apabila dia telah mati nanti, maka kata ulama, orang seperti ini biasanya akan menjadi orang yang bakhil, lokek dan kikir. Apabila seseorang itu sudah bakhil, lokek dan kikir, inilah celaka yang paling besar yang boleh membinasakan dirinya. Bukan sahaja bakhil yang dimilikinya itu merupakan bakhil yang berkaitan kepada perkara yang menjadi wajib bagi dirinya, seperti mengeluarkan zakat dan membantu fakir miskin serta anak yatim.

Kalau hartanya telah menjadi begitu banyak, rasa takut dan bimbang lahir di dalam hatinya kalau-kalau dicuri orang, maka dia akan menyimpannya di dalam bank. Hasil dari simpanan itu, hartanya akan bertambah atau beranak-ranak kerana riba yang dibayar oleh bank.Dengan demikian akan bertambah lagi satu kecelakaan bagi dirinya. Lebih-lebih lagi celaka bagi dirinya,kalau dia hanya mengeluarkan bunga dari simpanannya itu untuk makan minum dan belanja anak isterinya.Jelaslah suami itu sendiri memasukkan najis ke dalam perutnya dan perut anak isterinya.

Lagi satu kebinasaan yang akan menimpa kepada seseorang suami itu sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ghazali ialah akibat daripada suami-suami yang tidak melaksanakan hak kepada anak-anak dan isteri.Mereka-mereka ini adalah terdiri dari suami-suami yang tidak berani menegur atau menunjuk ajar anak isterinya sehingga sanggup membiarkan mereka melakukan perbuatan yang melanggar syariat.

Perkara yang melanggar syariat yang boleh dilakukan oleh anak isteri adalah banyak sekali daripada perkara yang haram hinggalah kepada perkara yang makruh dan dari kemungkaran yang kecil-kecil hinggalah kepada kemungkaran yang besar-besar. Seorang suami itu boleh menerima kecelakaan, kalau anak-anak dan isterinya melakukan kemungkaran atau melanggar syariat seperti mengumpat, mengeluarkan kata-kata lucah, mendedahkan aurat, mendengar lagu-lagu yang mengkhayalkan atau anak-anak perempuannya atau isterinya memandang kepada seseorang lelaki yang bukan muhrimnya.

Begitu juga, syariat melarang keras suami tunduk dan menjadi hamba kepada isterinya. Kecelakaanlah bagi suami-suami yang mengikut cakap isterinya dengan ertikata cakap-cakap isteri yang melanggar hukum-hukum syarak.

Misalnya, di dalam soal poligami. Allah swt mengizinkan suami untuk berkahwin lebih dari satu iaitu dua, tiga dan empat. Syariat tidak mensyaratkan suami untuk mendapat keizinan isteri kalau hendak berkahwin lagi satu samada yang kedua, ketiga atau keempat. Kalaulah ada syarat-syarat yang menghendaki suami meminta izin daripada isteri-isteri untuk berkahwin lagi satu, ini adalah satu kecelakaan kepada suami kerana suami terpaksa tunduk kepada isterinya dalam hendak melaksanakan perkara yang dibenarkan oleh syariat.

Ertinya, kalaulah ada suami yang hendak berkahwin lagi satu, tetapi tidak dapat berbuat demikian kerana terpaksa meminta izin kepada isterinya, suami telah menjadi hamba kepada isterinya. Di sini bukan pada suami sahaja yang berlaku kecelakaan itu, malah pada isteri pun demikian juga kalau isteri-isteri yang menghalang suami berkahwin lagi satu adalah menentang hukum syarak.

Seorang suami yang tidak berani menegur atau menunjuk ajar anak isterinya atau menjadi Pak turut, suami itu telah tunduk kepada hawa nafsu isterinya. Suami seperti ini, sebenarnya tidak dapat menunaikan hak terhadap isteri dan anak-anaknya, maka suami itu dianggap sebagai seorang yang dayus. Orang yang dayus tidak akan masuk syurga. maka tersuratlah di depan pintu syurga sepertimana firman Allah swt yang bermaksud:

"Engkau hai syurga haramlah atas segala lelaki yang dayus."

Inilah ancaman kepada seorang suami yang tidak dapat menunaikan hak terhadap isteri dan anak-anaknya, suatu ancaman yang datang dari Allah swt dan Rasulullah saw. Di dunia ini kita diancam tetapi bila di akhirat kelak kita tidak akan diancam lagi tetapi kita akan ditempelak. Allah akan tempelak kita sebagaimana firmannya yang bermaksud:

"Adakah tidak kami datangkan ke atas kamu Rasul-Rasul?Menerangkan kepada kamu ayat-ayat Kami,pengajaran-pengajaran Kami tentang suruh dan larangan.Kenapa kamu tidak suluh? Kerana apa kamu tidak terima?Kerana apa kamu tidak ikut? Meraka akan jawab, "Ya Allah! Rasul-Rasul sudah datang, Rasul-Rasul sudah terangkan dan Rasul-Rasul telah tinggalkan semua itu kepada kami. Tetapi kami lupa dan kami yang buta."Kemudian di jawab Allah," "Apa boleh buat kerana sekarang ketetapan azab sudah berada, ketepatan azab sudah berlaku, ketepatan azab sudah tetap di atas kamu. Kamu akan terjun ke neraka."

Jelas sepertimana apa yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahawa orang yang tidak mampu mengajar anak isterinya,tidak mampu menerangkan hukum-hukum Allah dan tidak mampu menyampaikan yang hak kepada anak dan isterinya,maka dialah orang yang menempah jalannya ke jurang kebinasaan iaitu terjun ke dalam neraka.

Kemudian menurut Imam Ghazali lagi, bahawa sesungguhnya kebinasaan yang terdapat bagi seseorang yang berumahtangga itu adalah sangat banyak dan sangat merata, hingga tidak dapat hendak diperkatakan satu persatu. Seseorang itu tidak akan dapat sejahtera daripada kebinasaan ini melainkan orang itu benar-benar mempunyai ilmu pengetahuan agama dan mempunyai hikmah dan kebijaksanaan dalam memimpin dan mendidik anak isteri di dalam rumahtangga. Dan orang itu pula adalah yang mendapat pimpinan Allah setelah dia benar-benar suami yang sentiasa berdoa dan memohon sungguh-sungguh kepada Allah agar Allah membantu dia dalam mendidik dan menakluki anak isterinya, agar dia benar-benar dapat menunaikan kewajipan-kewajipan yang telah diamanahkan Allah swt kepada anak dan isteri.Dan akan anak dan isteri pula sanggup menerima dengan lapang dada.

Dalam hal ini tunjuk ajar kita adalah dengan tujuan agar anak dan isteri kita dapat memiliki iman orang-orang saleh kerana apabila mereka dapat memiliki iman ini, mereka juga kelak akan beramal sebagaimana orang saleh beramal. Dan sekiranya kita tidak berupaya menunjuk ajar mereka, serahkan kepada tok-tok guru..Ajak mereka mengaji Fardhu ain sama-sama. Sebab ini adalah kewajipan kita yang bukan saja tinggal di dunia saja tetapi akan berkait hingga ke akhirat. Di sana kita sebagai suami akan ditanya dan akan diungkit lagi oleh Allah swt.

Friday, June 24, 2005

Mohon Bantuan Doa...

Ibunda dari salah seorang warga kampung ID Gmail, Idban, sedang sakit keras...menyusul berita dari milis yang disampaikan Endhoot.

"ibunya idban tambah kritisRS Happy Land, kamar Arjuna no. 305"

Mari...mari...kita doakan semoga Ibunda Idban segera diberi kesembuhan dan jalan terbaik :)

Sholat MAGRIB DULU, baru pulang

Sudah seminggu ini aku lebih banyak bekerja di client, sampai sore, menjelang malam. Dan selama ini pula, saat aku pulang aku hitung berapa waktu yang ditempuh 604 dari client - kalibata. Hitung2an kasar yang aku dapatkan sekitar 45 menit - 1 jam.

Hmmm...dan hari ini aku hitung lebih lama lagi waktu tempuh yang aku butuhkan dari client - karet. HAMPIR SATU JAM (50an menitan lah...). Saat di perjalanan, di sela2 hujan deras, aku perhatikan dan aku renungkan, betapa bersyukurnya aku sudah sholat magrib dulu...karena jika aku 'memaksakan' diri untuk segera berangkat ke karet, dapat dipastikan bahwa aku tidak akan 'kebagian' sholat magrib.

Mungkin banyak dari kita yang beranggapan bahwa sholat magrib bisa dijama' dengan Isya di waktu Isya, karena Islam memperbolehkan demikian. Akan tetapi, dari beberapa hadits dan kitab, disebutkan bahwa meskipun beberapa sholat bisa digabung, namun mesti memenuhi kaidah2 berikut:
1. Dalam perjalanan, dengan syarat yang harus ada dalam perjalanan itu menurut ulama fiqih antara lain :
a. Niat Safar
b. Memenuhi jarak minimal dibolehkannya safar yaitu 4 burd (88, 656 km). Sebagian ulama berbeda dalam menentukan jarak minimal.
c. Keluar dari kota tempat tinggalnya
d. Shafar yang dilakukan bukan safar maksiat
2. Sakit
3. Haji
4. Hujan
5. Keperluan mendesak

Yang hendak aku soroti adalah no 1, karena pada umumnya no 1 inilah yang sering dijadikan landasan untuk melakukan jama' sholat. Yang HARUS DIPERHATIKAN ADALAH jika kejadian seperti itu hanya terjadi sesekali saja, mungkin kita bisa mengatakan bahwa Islam adalah agama yang memberikan keringanan. Namun bila tindakan seperti itu dilakukan setiap hari, maka ada hal-hal yang perlu lebih diperhatikan, agar jangan sampai kita mengira sudah beribadah dengan benar, namun ternyata Allah SWT tidak menerimanya. Bukankah hal ini bisa mengecewakan kita sendiri di akhirat nanti??

Padahal Rasululloh SAW sendiri belum pernah diriwayatkan shalat wajib 5 waktu di atas kendaraan, Rasululloh juga tidak pernah melakukan tayammum kecuali bila benar-benar tidak air, atau ketika dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan keluar kota. Sementara tiap shalat wajib telah ditetapkan waktunya. Tidak boleh dijamak atau diqashar sesukanya kecuali karena memang cukup syaratnya.

Lebih baik kita tunggu waktu hingga magrib, dirikan sholat magrib baru kita pulang. Berapapun lamanya perjalanan, tidak akan membuat kita gelisah untuk diburu-buru segera sampai. Percayalah, dengan mengerjakan sholat magrib lebih dahulu, hati akan lebih tenang dan qt pun bisa berdoa minta keselamatan dalam perjalanan pulang :)

So, YUK DIRIKAN SHOLAT MAGRIB DULU SEBELUM PULANG NGANTOR :)

Intisari Khutbah Jum'at - 20050624

Kali ini aku Jum'atan di masjid dekat kantor...sengaja tidak langsung ke client sebagaimana mestinya, hmmm..lagi ngeles dikit nich ;-)

Sang Khatib, dalam membawakan khutbahnya cukup berapi-api...suaranya melengking, sehingga aku sempat perhatikan beberapa orang terbangun dari tidurnya,hihihi... ;-)

Oke, kembali ke topik semula..
Intisari khutbah Jum'at yang sempat aku catat (dalam ingatanku) ada 2 garis besar:
1. Sedikitnya orang untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan ALLOH SWT. Nikmat yang seringkali lupa disyukuri:
  • waktu luang
  • kesehatan
  • masa muda
(penulis: Mudah2an qt, terutama penulis bisa lebih aware lagi untuk memperhatikan minimal 3 nikmat di atas agar tidak sampai lalai...ingat...ingat...semuanya akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak...) :)

2. Seorang SUAMI dan AYAH (atau Bapak, Daddy, Abi, whatever lah) haruslah MENGAJARKAN AGAMA kepada ISTRI dan ANAKNYA. Dia TIDAK BOLEH terlena dan asyik sendiri dalam beribadah, tanpa mengajarkan dan memberitahukan kebenaran2 agama kepada istri dan anaknya.

Seorang suami dan ayah yang senantiasa beribadah, akan dimasukkan ke surga. Sementara istri dan anaknya akan dijebloskan ke neraka untuk disiksa. Akan tetapi, istri dan anaknya akan mengadu kepada ALLOH SWT, bahwa mereka masuk neraka karena sang pemimpin keluarga terlalu asyik beribadah sendiri, tanpa mau berbagi ilmu kepada mereka.

Mendengar pengaduan ini, ALLOH SWT akan memanggil sang pemimpin keluarga ini. Jika terbukti benar pengaduan anak - istrinya, maka si pemimpin keluarga akan out dari surga dan ikut dijebloskan ke neraka.

(PENULIS)
Hikmahnya:
- Seorang pria yang akan menjadi pemimpin keluarga (suami - ayah) HARUS mempersiapkan ilmu agama yang cukup. Sebisa mungkin anak - istri banyak bertanya agama kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dia harus BERANI memberitahukan istri-anaknya jika mereka melakukan kesalahan.
- Seorang perempuan yang akan menjadi istri, hendaknya tidak malu untuk bertanya kepada suaminya jika ada sesuatu yang hendak ditanyakan. Selanjutnya, dia TIDAK BOLEH NGELUNJAK jika dia lebih tahu dari suaminya, justru dia mesti membuat suaminya lebih pintar lagi, tanpa sang suami merasa DIGURUI.

Mudah2an qt semua bisa melakukan hal ini, meski akan ada banyak godaan yang muncul;)

Shalat Tanpa Memahami Makna Bacaannya

Diambil dari Eramuslim.com

Assalamualaikum,
Pak Ustaz, apakah wajib bagi seorang muslim jika sholat harus tahu arti bacaan yang dia baca dalam sholat. Karena saya berpikir jika sholat tidak tau artinya seperti hambar rasanya dalam sholat. Mohon penjelasanya. Terima kasih.

Feri Sasui

Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du

Pertanyaan ini bisa dijawab dari dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan fiqih, yang berbicara tentang hukum sah tidaknya sebuah ibadah shalat. Pendekatan kedua adalah pendekatan maknawi, dimana kelayakan umum yang seharusnya terpenuhi pada sebuah esensi ibadah.

Kalau kita menilai dari pertimbangan kaca mata fiqih semata, maka paham tidaknya seseorang atas lafaz bacaan shalatnya itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sah tidaknya shalat yang dia lakukan. Artinya, memahami arti bacaan shalat tidak termasuk rukun shalat, juga tidak termasuk syarat sahnya shalat, juga tidak termasuk kewajiban shalat, bahkan sunnah-sunnah shalat pun tidak. Sehingga bila ada seorang yang shalat tanpa pernah paham apa yang diucapkannya, asalkan bacaannya benar, tentu shalatnya sudah sah secara fiqih. Dan konsekuensinya, kewajiban shalat atasnya telah gugur, sehingga dia tidak perlu melakukan shalat lagi.

Namun bila kita melihat dari sisi lain, yaitu pendekatan maknawi, maka alangkah rugi dan asingnya seorang yang shalat tapi tidak paham apa yang dibacanya. Sebab shalat itu sendiri sebuah dialog antara seorang hamba dengan tuhannya. Secara bahasa, shalat itu berarti doa. Dan doa itu adalah lafaz yang diucapkan untuk meminta sesuatu. Bisakah anda bayangkan tentang seseorang yang berdoa memohon sesuatu, sambil mulutnya komat-kamit, namun dia tidak pernah mengerti apa yang diucapkannya. Betapa aneh perilaku seperti itu bukan?

Dan yang pasti, shalat seseorang yang tidak mengerti apa yang diucapkannya adalah shalat yang hambar. Sebab semua dialog yang diucapkannya itu justru sama sekali tidak dipahaminya. Wajar saja bila doa dan dialog yang demikian kurang mendapatkan respon. Apalagi bila perbuatan itu adalah shalat seorang hamba kepada tuhannya.

Itulah barangkali salah satu faktor mengapa banyak shalat kita yang lakukan ini terasa kurang khusyu' dan kurang meresap. Sebabnya tidak lain adalah karena kita melafazkan sesuatu yang kita sendiri tidak paham maknanya. Dan barangkali pula hal itu juga yang menyebabkan seringkali kita berperilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam, meski kita sering shalat 5 waktu. Ternyata shalat yang kita lakukan itu tanpa makna, dalam arti kita paham maknanya. Sehingga sulit untuk bisa meresapi prinsip-prinsip untuk menjadi seorang muslim yang baik.

Maka jalan yang paling baik adalah kita belajar untuk mengerti kata demi kata lafaz bacaan shalat kita. Mulai dari takbiratul ihram, doa istiftah (iftitah), bacaan surat Al-Fatihah, bacaan ayat-ayat Al-Quran setelah surat Al-Fatihah, lafaz bacaan tatkala ruku', i'tidal, sujud, duduk antara dua sujud, tahiyat awal dan tahiyat akhir. Sebenarnya bila semua lafaz itu kita kumpulkan menjadi satu, tidak terlalu panjang. apalagi lafaz-lafaz itu sudah kita hafal luar kepala, bukan? Maka hampir tidak alasan buat kita untuk tidak paham artinya.

Namun yang lebih penting dari memahami arti bacaan shalat menurut kami adalah bagaimana saat melafazkannya itu, kita benar-benar menghadirkan makna bacaan itu sepenuh kesadaran. Kalau kita sebut kata "Allahu Akbar", maka kita yakin sekali bahwa hanya Allah SWT saja yang Maha Besar. Semua yang selain Allah itu menjadi sangat kecil tak berarti. Jabatan, kekayaan, kesibukan pekerjaan, anak, istri dan apapun menjadi kecil. Hanya Allah SWT saja yang besar dan saat ini Aku dengan berada di hadapan-Mu, Wahai Yang Maha Besar.

Ketika kita mengucapkan lafaz tahiyat, begitu sampai kepada lafaz Asyhadu Anla Ilaaha Illallah, maka kita yakin bahwa memang tidak ada tuhan (sembahan dalam bentuk apapun) kecuali hanya Allah SWT saja. Tidak ada yang dicintai, tidak ada ditakuti, tidak ada yang ditaati, tidak ada yang diagungkan, tidak ada yang dirindukan, tidak ada yang diikuti, tidak ada yang diharapkan, tidak ada yang diandalkan, tidak ada yang dipasrahkan segala urusan kecuali hanya Allah semata.

Ketika kita sampai kepada lafaz "Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah", maka kita yakin bahwa Muhammad SAW itu bukan sekedar orang pintar, bukan sekedar tokoh sejarah, bukan sekedar pemimpin, bukan sekedar sosok agung, bukan sekedar orang yang berkharisma, tetapi dia adalah manusia yang mendapatkan wahyu secara resmi dari langit (Allah SWT) dan membawa pesan-pesan langit untuk diikuti dan dipegang teguh.

Kita yakin bahwa semua yang disampaikannya adalah sebuah manhajul hayah (the way of life) bagi seluruh jenis ras manusia.

Kita yakin bahwa semua agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya sudah batal dan tidak lagi berlaku kecuali agama yang dibawanya.

Kita yakin bahwa tidak ada lagi nabi atau siapapun yang menerima wahyu sepeninggalnya.

Kita yakin bahwa dirinya adalah sumber ajaran Islam, dimana kita diharamkan melakukan segala macam bentuk ritual peribadatan kecuali atas dasar perintah dan ajaran yang disampaikannya dari Allah.

Kita yakin bahwa beliau adalah satu-satunya "agen tuhan" di alam semesta ini yang menjadi rujukan kebenaran atas segala macam tata nilai yang pernah dikenal manusia.

Kita yakin bahwa segala macam isme, doktrin, pemikiran, filsafat, logika, ideliasme, tata nilai, undang-undang dan ajaran yang tidak bersumber dari apa yang diajarkannya adalah batil dan jahiliyah.

Kita yakin bahwa risalah yang dibawanya kekal dan tetap berlaku dimana pun dan kapanpun hingga matahari terbit dari barat. Bahwa sosok dirinya adalah suri tauladan utama bagi kita.

Dan demikianlah, seharusnya shalat kita itu bisa menjadi sangat berarti manakala kita memang memahami maknanya dan khusyu' menjalankannya. Semoga Allah memberikan kita hidayah dan menjadi kita orang-orang yang beribadah kepada-Nya dengan sepenuh penjiwaan. Amien.

Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.

Hukuman Cambuk di Aceh

Hukuman cambuk, yang merupakan syariat Islam, diberlakukan di Aceh dan hari ini akan diterapkan kepada 26 orang yang tertangkap melakukan praktik perjudian.

Terlepas dari pro-kontra mengenai pelaksanaan hukum cambuk, saya pribadi mendukung penuh pelaksanaan hukum Islam ini...karena, sebagaimana saya kutip dari koran Tempo, (singkatnya) seorang pelaku merasa malu untuk menjalani hukuman ini.

Nah, RASA MALU inilah yang menjadi sorotanku... Berawal dari rasa malu, mungkin akan timbul rasa jera dan akhirnya ketenangan dan ketentraman bermasyarakat bisa diterapkan.:)

Toh, Islam sendiri tidak terlalu kaku dalam pelaksanaan hukum. Hanya saja, mungkin yang perlu dipikirkan, jika para pejudi (kelas teri) saja dijatuhi hukuman cambuk sebanyak 6 kali, apa qt sudah siap untuk menerapkan hal yang sama ke koruptor?? Mungkin perlu dipikir untuk membuat mesin untuk mencambuk (karena bisa dibayangkan, berapa ratus/ribu cambukan yang akan diterima oleh koruptor? Jika manusia yang melakukan, kan bisa lelah ;)

Naungan Shodaqoh - SMS Tausyiah 20050624

Rasululloh SAW bersabda,"Shodaqoh dapat memadamkan panas kubur. Kelak pada hari kiamat, orang mukmin bernaung dalam naungan shodaqohnya."

Thursday, June 23, 2005

Nasehat Dalam Kepahitan dan Kekecewaan - SMS Tausyiah 20050622

Nasehat dalam menghadapi kepahitan dan kekecewaan hidup:"Apa artinya sesuatu yang kita miliki, jika kita tidak bisa menikmatinya."

Saturday, June 18, 2005

Qur'an Telah DIANGKAT Kembali ke Langit?

Malam tadi dalam rancangan Misteri Nusantara yang sempat saya rakam, antara paparannya adalah lenyapnya tulisan al-Quran dari naskahnya yang berlaku baru2 ini di sebuah kampung di Kuala Kangsar, Perak.

Wartawan Misteri Nusantara Shahnun Hanif Suhaimi yang mendapat panggilan seorang lelaki di Kampung Kota Lama, Kuala Kangsar, Perak telah bergegas ke lokasi menemui pemilik al-Quran iaitu seorang guru agama yang merasa pelik dan hairan apabila mendapati 4 pages dalam naskah al-Qurannya yang dimiliki selama 40 tahun hilang tulisannya begitu sahaja, sedangkan dia menggunakannya hampir setiap hari khususnya ketika mengajar anak2 muridnya mengaji.

Berdasarkan hadis Sahih Bukhari dan Muslim, antara tanda2 Kiamat ialah apabila al-Quran diangkat ke langit.

Penduduk kampung mengaitkan kejadian aneh ini dengan tanda2 Kiamat tetapi sejauh mana kebenarannya masih menjadi tanda tanya.

Hajah Khatijah seorang guru agama berusia 74 tahun telah menggunakan naskah al-Quran ini 40 tahun lamanya. Ia diterima sebagai barangan pusaka ibu saudaranya yang mewasiatkan agar selalu membacanya. Kejadian ini disedari ketika Hajah Khatijah membaca al-Quran selepas sembahyang Isyak dan apabila sampai ke juzuk 13 dia mendapati tulisannya telah lenyap walaupun sebelum ini tulisan ini ada. Menurutnya yang telah khatam membaca naskah al-Quran ini lebih 40 kali tidak pernah melihat adanya helaian kosong atau misprint. Katanya jika ia disebabkan oleh tindak balas kimia, mengapa hanya 4 helai sahaja yang hilang dan tidak di muka surat lain. Naskah ini juga menurutnya disimpan dengan baik tidak terkena air atau bahan kimia.

Kehilangan ayat dalam naskah al-Quran ini membabitkan ayat dalam surah Ibrahim dan surah al-Hijr. Naskah al-Quran lama ini yang dicetak oleh Sulaiman Press di 85, Lebuh Acheh, Penang, tidak lagi dijual.

Wartawan Shahnun Hanif Suhaimi yang melihat lebih dekat naskah tersebut mendapati tiada kesan ianya dipadam atau kemungkinan helaiannya ditukar.

Walau apa pun yang berlaku hanya Allah sahaja yang tahu dan Allah maha berkuasa ke atas segala sesuatu.







WASPADA TERHADAP KALIGRAFI ISLAM YANG BEREDAR DIPASARAN...

Bisa dipastikan, hampir tak seorang pun umat Islam yang tidak menyukai kaligrafi Islam yang memuat ayat-ayat tertentu dari Al-Qur an. Misalnya, kaligrafi khat Arab bacaan Allah, Muhammad, Basmalah, ayat Kursi, surat Al-Fatihah, dsb. Ini adalah hal yang baik dan perlu dilestarikan. Sebab memajang ayat-ayat dengan tulisan indah di rumah adalah salah satu ekspresi kecintaan kepada Al-Qur'an.

Tetapi, untuk kaligrafi model satu ini dan kaligrafi lainnya yang sejenis, kaum Muslimin jangan tertipu oleh musang berbulu ayam. Sebab kaligrafi ini pun indah dan dijual bebas di berbagai toko buku. Kaligrafi melingkar ukuran setengah meter persegi ini bagian tengahnya bertuliskan 'abana' yang berarti bapa kami. Dalam teologi Kristen, kata ini berarti Allah (Allah Bapak). Bila dibaca dengan teliti, maka bacaan yang lengkap adalah abana alladzi fis-samawati... dst. Tanyakanlah kepada ustadz yang hafal Al-Qur'an, ayat tersebut ada di surat apa dan ayat berapa? Pasti ustadz tersebut akan geleng-geleng kepala seraya menjawab bahwa itu bukan ayat Al-Qur'an.

Jawaban ini tepat sekali, karena kaligrafi ini bukan Al-Qur'an, tapi ayat Bibel, salah satunya adalah tepatnya Injil Matius pasal 6 ayat 9-13 yang terjemahan Indonesianya demikian...

Karena itu berdoalah demikian: Bapak kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Entah sudah berapa banyak kaum Muslimin yang menghiasi rumahnya dengan ayat Bibel berupa kaligrafi kristiani tersebut, mengingat kaligrafi itu dijual di seluruh Indonesia. Padahal sebutan Bapak Kami kepada Allah SWT adalah kesalahan besar yang bertentangan dengan Al-Qur'an surat Al-Ikhlash.

Ingat.. Kristenisasi dengan Berkedok Islam adalah cara yang paling ampuh saat ini untuk memurtadkan umat Islam... waspadalah...

Sebarkan informasi ini kepada saudara saudara sesama Muslim...

Berikut contoh kaligrafi2 'sesat' tersebut





Intisari Khutbah Jum'at - 20050617

Khutbah Jum'at di Danareksa kali ini mengetengahkan bagaimana mencari nafkah (harta) yang HALAL dan BAIK. Halal = memenuhi syar'i agama, artinya dia didapat sesuai dengan hukum di Islam (tidak melanggar hukum ALLOH), baik = memenuhi persyaratan MEDIS/KESEHATAN. (penulis: Dari sini, kita sudah dapat ambil kesimpulan bahwa Islam merupakan agama yang benar2 seimbang mencakup dunia-akhirat).

Khatib mengisahkan pada jaman sekarang ini betapa sulitnya mencari dan menghidupi keluarga dengan nafkah yang halal, karena (sesuai fitrah) manusia saking cintanya dengan uang sehingga banyak yang tidak memperdulikan lagi cara untuk mendapatkan uang, yang penting memperoleh uang sebanyak-banyaknya.

Uang bisa menjadikan seseorang percaya diri, merasa kuat, namun sebaliknya dapat menghancurkan keluarga, sahabat dan seterusnya.

Khatib juga menyinggung betapa sulitnya mencari sahabat/kawan/rekan yang tulus dan ikhlas. HAMPIR SEMUA persahabatan yang ada sekarang ini, klaim khatib, didasarkan atas perhitungan untung rugi, nyaris tidak ada yang semata-mata mencari ridha ALLOH SWT. Akibatnya, jika seseorang berada di puncak kesuksesan, hampir semua orang menjadi temannya (dengan tujuan memanfaatkan kesuksesan temannya tersebut). Sebaliknya, orang yang sedang dalam bencana (jatuh bangkrut), tidak ada seorangpun yang mau mendekat apalagi mengaku menjadi temannya.

Untuk itu, Khatib berwasiat dan berdoa agar kita semua dimudahkan mencari rejeki (harta) yang halal dan terjauh dari hubungan pertemanan yang dilandasi selain dari ALLOH SWT.

Friday, June 17, 2005

Harta Tak Ternilai Harganya - SMS Tausyiah 20050617

Rasulullah SAW bersabda,"Harta yang tidak ternilai harganya adalah lisan yang selalu berdzikir, hati yang bersyukur dan istri beriman yang mampu menegakkan keimanan suaminya."

Monday, June 13, 2005

Mohon Bantuan Doa

Aku mendapat kabar bahwa ibunda dari salah seorang temanku sudah kritis kondisinya karena menderita kanker. Kanker yang diderita sudah cukup parah, karena sudah stadium cukup lanjut, sehingga meski sudah menjalani kemoterapi, hasilnya sudah tidak ada dampaknya.

Mohon semoga dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya. Serta keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan dan kelapangan hati...:)

Jazakallahu Khairan Katsira...

Sunday, June 12, 2005

Tanda-tanda Orang Munafik - Sms Tausyiah 20050612

Abu Hurairah ra berkata,Rasululloh SAW bersabda,"Tanda-tanda munafik itu ada tiga:
- apabila bicara, dia dusta;
- apabila berjanji, dia ingkari; dan
- apabila dipercaya (amanah), dia berkhianat."

(yang punya blog: semoga qt senantiasa berdoa + meminta perlindungan kepada ALLOH SWT agar terhindar dari sifat2 di atas...)

Islam & Tenaga Dalam

Aku membahas hal ini, karena sewaktu di angkutan aku mendengar ada orang membicarakan sebuah cabang ilmu pernafasan yang kebetulan pernah aku ikuti (karena ingin sehat, namun sudah 4-5 bulan aku stop dulu, karena urusan pekerjaan).

Hal yang menarik berkaitan dengan 'perguruan pernafasan (a.k.a bela diri)' tersebut adalah kemampuan mereka untuk memotong besi, tahan pukul, menjatuhkan beberapa orang sekaligus dengan satu gerakan, bla bla bla..

Kebetulan bulan lalu, April 2005, saat aku ada di client, diselenggarakan pengajian bulanan, dan topik yang diambil adalah bela diri, pernafasan + jin. Intinya, ustadz (bukan ustadz Sanusi lho;-) mengatakan bahwa hal-hal (ilmu kebal)tersebut BUKANLAH AJARAN ISLAM.

Keruan saja, pernyataan ini bagai 'genderang perang' bagi orang2 yang ikut dan sudah mendalami ilmu tersebut (ps: seseorang dikatakan sudah mengikuti ilmu tersebut apabila sudah mengikuti 'ritual' mereka untuk dibukakan titik2 yang berkaitan dengan aura, dst. Aku sendiri hingga saat ini belum pernah dibuka aura dan/sejenisnya, so, aku sih santai2 saja). Para pendukung ilmu tentu tidak ingin dikatakan bahwa apa yang mereka lakukan menyimpang dari Islam, di sisi lain sang ustadz tetap bersikukuh bahwa ajaran2 tersebut bertentangan Islam.

Logika yang dilontarkan oleh sang ustadz adalah apabila Rasululloh SAW menyetujui ilmu2 tersebut, maka Islam tidak akan pernah mengalami kekalahan, karena semua Muslimin sudah kebal, tidak perlu takut oleh sabetan pedang, dst dst. Tidak pernah ada orang mati syahid dalam peperangan, dan bahkan (mungkin) tidak akan pernah turun ayat yang menyatakan keutamaan jihad (mati di jalan ALLOH), karena pada ujung2nya kaum Muslimin akan menang dan tak terkalahkan.

Sang ustadz mengatakan bahwa pada saat seseorang dibuka aura-nya pada satu titik tertentu, maka mulai saat itu pula ada JIN yang menghuni titik tersebut dan akan menggantikan fungsi anggota tubuh di titik tersebut. Sebagai contoh, jika titik aura di tangan dibuka, maka Jin akan berperan sebagai tangan. Sehingga pada saat membelah besi, sebenarnya tangan Jin/Jin tersebut yang memotong besi, bukan tangan manusia ybs.

Beberapa artikel yang pernah dimuat di Era Muslim juga pernah memuat hal yang serupa. Salah satu contoh artikel bisa diklik di sini. Ulama2 tersebut menyarankan agar mereka yang pernah terlibat hal2 seperti itu untuk dirukyah (dihilangkan ilmunya). Dan prosesnya tidak mudah...karena pada beberapa kasus, orang yang telah dirukyah malah makin 'kesetanan'.

Secara pribadi, aku mendukung ustadz tersebut, bahwa ilmu kebal bukanlah ajaran Islam. Hanya saja, aku pernah membaca di sebuah artikel, jika kita secara intensif membaca dzikir2 tertentu, maka ALLOH SWT akan memberikan keistimewaan. Hanya saja, aku masih tidak yakin dalam artian, seperti kata ustadz tadi, jika begitu, Islam tidak perlu mengalami kekalahan dalam peperangan.

Bagaimana komentar Anda?

Friday, June 10, 2005

Doa Adalah Senjata Kaum Mukmin - SMS Tausyiah 20050610

"Ali bin Abi Thalib ra menuturkan, Rasululloh SAW bersabda,"Doa adalah senjata orang mukmin, dan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi."(HR Hakim)"

Intisari Khutbah Jum'at, 10 Juni 2005

Berikut adalah intisari khutbah Jum'at yang disampaikan di Danareksa. Pada kesempatan ini, khatib mengingatkan kembali munculnya berbagai bencana yang sedang melanda Indonesia. Dimulai sejak November2004 terjadi gempa di Nabire (Irian Jaya), kemudian diikuti oleh dahsyatnya bencana tsunami di Banda Aceh pada 26 Desember 2004, kemudian aktifnya beberapa gunung berapi di Indonesia, dan tidak ketinggalan bermacam-macam penyakit (yang dinyatakan sudah 'punah' di Indonesia) kembali berjangkit dan menelan korban.

Khatib menyatakan bahwa kesemua hal itu bisa menjadi:
- musibah
- teguran/peringatan
- azab
dari ALLOH SWT. Yang mesti dicamkan adalah, jangan menganggap itu semua sebagai musibah, karena pada kenyataannya, meski mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, hanya sebagian kecil (sayang sekali tanpa ada angka yang pasti;-) yang melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar.

Yang harus diingat adalah niat kita untuk memperbaiki diri. Untunglah pemerintah sekarang sudah lebih berani membongkar kasus2 korupsi yang jelas2 telah merugikan banyak kalangan, terutama masyarakat miskin. Untuk itu, khatib meyakini, jika pemerintah senantiasa serius memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme seperti yang sedang dilakukan (tentunya dengan penyelesaian yang adil, tidak sepihak), maka insya ALLOH bangsa Indonesia akan segera menjadi bangsa yang baldatun thoyyibatul ghaffur.

Hanya saja, masih ada banyak kemaksiatan yang terjadi dan 'terlupakan' oleh pemerintah. Khatib menyoroti 3 jenis maksiat:
- minuman keras (yang diasumsikan sebagai sarapan pagi)
- perjudian (sebagai makan siang)
- pelacuran (sebagai makan malam)
Khatib mengharapkan pemerintah juga tegas dalam menindak (setidaknya) ketiga kemaksiatan di atas, agar ALLOH SWT tidak kian murka dan makin menurunkan azab-Nya kepada bangsa Indonesia.

Sujud Sahwi

Dari Abdullah r.a.: Rasulullah mengimami kami dalam Sholat Zuhur dan melakukan lima rakaat. Seseorang bertanya padanya apakah “shalat telah selesai ditunaikan”. Beliau (Rasulullah) berkata, “Dan apakah itu?” Mereka (para jamaah) menjawab, “Engkau telah melakukan lima rakaat.” Kemudian Rasulullah melakukan dua sujud (sahwi) setelah ia menyelesaikan shalat dengan salam.

(di beberapa kitab, ada yang menyebutkan, jika kita menjadi imam lalu diingatkan ketika sholat, maka sujud sahwi dilakukan SEGERA, SEBELUM mengucap salam. referensi lengkap menyusul)

Thursday, June 09, 2005

Mimpi Yang Baik dan Mimpi Yang Buruk

Dari Abu Said Al Khudri r.a.: Rasulullah berkata, “Apabila di antara kamu melihat mimpi yang ia sukai, maka itu adalah dari Allah, dan ia harus bersyukur pada Allah untuknya dan menceritakannya kepada yang lain; namun bila ia melihat sesuatu yang lain, contohnya sebuah mimpi yang tidak ia sukai, maka itu adalah dari setan, dan ia harus meminta perlindungan dari Allah atas kejahatannya, dan ia tidak boleh menceritakannya kepada siapapun, agar tidak mencelakakannya.”

Semua Urusan bagi Seorang Mukmin adalah Kebajikan

Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan r.a. berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh indah perkara orang-orang mu’min itu, terdapat kebaikan baginya dalam segala hal dan ini hanya untuk orang-orang mu’min. Apabila ia mendapat nikmat, maka ia bersyukur kepada Allah dan hal itu baik untuknya. Bila ia mendapat musibah, maka ia bersabar dan hal itu lebih baik baginya." (HR Muslim)

Butir Hikmah:
1. Kewajiban untuk bersabar saat dalam kesulitan dan bersyukur saat mendapat kebahagiaan.
2. Kehidupan ini bagi seorang muslim merupakan tambang emas untuk mendapatkan pahala dari Allah, baik dalam keadaan senang maupun susah.
3. Sebaliknya, orang yang kurang imannya akan menyia-nyiakan semua kondisi yang dialaminya. Musibah dihadapinya dengan ketidak-sabaran dan kenikmatan dihadapinya dengan lupa diri.

Di Balik Musibah Ada Kebaikan

Dari Abi Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang Allah inginkan kebaikan atasnya maka akan diberinya musibah." (HR Bukhari)

Fawaid

1. Musibah yang Allah turunkan kepada seseorang tidak selalu menjadi pertanda keburukan, malah bisa jadi merupakan pertanda kebaikan.

2. Setiap orang baik yang mukmin atau yang kafir mungkin saja mendapatkan musibah.

3. Di antara bentuk kebaikan dari diberinya musibah kepada seseorang adalah dihapuskannya dosa-dosa di dunia atas musibah yang diterimanya, sehingga di akhirat tidak perlu disiksa lagi.

Adab berpakaian ala Rasululloh SAW

Ini sekedar sharing aza..tidak mesti dituruti...namun, alangkah baiknya jika memang bisa. Hanya saja, sayangnya, masih banyak yang memandang dengan pandangan 'aneh'. Tapi, yang terpenting (menurut akal manusia) adalah kesiapan mental dicap teroris :p

Berikut ini adalah adab berpakaiannya Rasululloh SAW:
  • Kain sarung/selindang/penutup badan/ baju kemeja (qamish)/jubah.
  • Menyukai warna hijau dan putih.
  • Qaba’ (baju luar) dari kain sundusin.
  • Pakaian yang tinggi di atas kedua tapak kakinya, kadangkala setengah betis, kemeja terikat dengan kancing baju – kadangkala baginda membuka kancing itu semasa solatnya. Kadangkala mengerjakan solat dengan berselimut yang dicelup kumkuma.
  • Kadangkala memakai kain sehelai/sarung – yang tiada kain lain di atasnya – kadangkala diikatkan kedua hujungnya di antara kedua bahunya. Kadangkala mengimami solat jenazah atau mengerjakan solat di rumah (umpamanya solat malam) dengan cara yang demikian.
  • Memakai kain bertampal – pakaian cara hamba.
  • Mempunyai dua helai pakaian khusus untuk solat Jumaat.
  • Mempunyai pakaian hitam tetapi disedekahkan kepada orang – maksud riwayat Ummu Salmah r.a. – terserlah ketampanan/keputihan kulit baginda apabila memakai pakaian hitam.
  • Kadangkala mengerjakan solat memakai syamlah – kain bulu hitam.
  • Memakai cincin. Kadangkala baginda keluar dan pada cincinnya terdapat benang terikat untuk mengingatkan baginda terhadap sesuatu. Baginda chapkan surat-surat yang dikirim dengan cincinnya supaya penerima surat berkenaan mengenali baginda.
  • Memakai qalansuah (kupiah); dengan atau tanpa serban.
  • Mempunyai serban as-sahab – awan. Diberikan kepada Sayyidina Ali r.a.
  • Semasa memakai pakaian baginda berdoa (maksudnya) :- "Segala puji-pujian bagi Allah yang menganugerahkan kpdaku pakaian di mana dengan pakaian ini akau menutup auratku dan aku memperelokkan diriku pada manusia.
  • Memakai dengan memulakan sebelah kanan dan membuka pakaian dengan memulakan sebelah kirinya.
  • Menyedekahkan pakaian lamanya kepada orang miskin – maksud sabda Baginda - diberikan kerana Allah dan dianugerahkan kebajikan selagi pakaian berkenaan menutup aurat sipenerima samada hidup atau mati.
  • Mempunyai tikar tidur dari kulit yang sudah disamak – diisikan kulit kayu kurma yang halus. Panjang lebih kurang dua hasta. Lebar lebih kurang sehasta sejengkal.
  • Mempunyai baju ‘aba-ah (baju terbuka depannya, dipakai di atas baju lain) yang dibentangkan/dilipat dua lapis untuk baginda setiap kali berpindah tempat duduk.
  • Nama bendera : Al-‘Uqab.
  • Nama pedang perang : Zulfaqar. Lain-lain pedang : Ak-Mikhzam, Ar-Rasub, Al-Qadlib – tangkai pedang dihiasi perak. Tali pedang dari kulit yang disamak. Tiga helai tali dari perak.
  • Nama busur baginda ialah Al-Katum, tempat pananannya bernama Al-Kafur.
  • Nama untanya : Al-‘Udl-ba, Nama kudanya : Al-Duldul, Nama kaldainya : Ya’fur. Nama kambingnya: ‘Ainah.
  • Mempunyai tempat bersuci/berwuduk dan minum dari tembikar. Ramai anak-anak kecil mendapat barakah dari tempat ini.
Bagi kita, yang hidup di masa 'modern', mungkin banyak hal yang 'tidak berkenan' dengan kondisi kita...tapi it's ok...yang penting, kita coba untuk mencontoh + melakukannya sebatas kemampuan kita...tidak ada paksaan kok ;-)

Adab makan Rasululloh SAW

Ada baiknya kita meniru adab makan Rasululloh SAW, karena selaku manusia terbaik yang pernah diciptakan ALLOH SWT, tentu perilaku beliau tidak terlepas dari segala kebaikan.

Berikut adalah adab makan Rasululloh SAW:
  • Rasulullah SAW menyukai dlafaf – makanan yang banyak tangan memakannya
  • Membaca doa yang bermaksud :- ‘Dengan nama Allah, Ya Allah Ya Tuhanku, jadikanlah hidangan ini nikmat yang disyukuri yang sampai nikmat syurga ke atas nya.’
  • Makan cara hamba - semasa duduk makan, baginda merapatkan antara kedua lututnya dan antara kedua tapak kakinya – tapak kaki kanan di atas tapak kaki kiri.
  • Tidak memakan makanan yang sangat panas karena tiada barakah (diumpamakan memakan api).
  • Tidak memakan dengan dua anak jari karena demikian adalah cara makan syaitan.
  • Menyukai kueh faludzaj – ramuan – minyak samin, madu lebah, tepung gandum.
  • Menyukai roti syair, mentimun dan ruthab (kurma yang belum kering) di cecah dengan garam.
  • Menyukai anggur dan semangka dimakan bersama roti dan gula atau ruthab.
  • Memakan ruthab dengan tangan kanan dan biji di tangan kiri baginda diberi makan kepada kambing yang lalu lalang di tempat baginda makan.
  • Memakan anggur dengan memegang tangkainya sehingga air anggur kelihatang pada janggutnya seperti benang mutiara.
  • Menyukai susu dengan tamar (al-athyabin – dua yang terbaik)
  • Menggemari daging – penghulu makanan di dunia dan di akhirat – khasiat menguatkan pendengaran.
  • Menyukai roti bekuah dengan daging dan buah labu dan bersabda bahawa labu itu adalah pohon Nabi Allah Yunus a.s. Pernah menyarankan Aisyah ra memasak gulai dengan membanyakkan labu – akan menguatkan hati orang yang berduka (untuk yang ini, kok aku tidak 'sreg' dengan hadits/sanadnya).
  • Menyukai daging burung (tetapi tidak pula ikut menangkap burung berkenaan).
  • Tidak menundukkan kepala semasa memakan daging burung tetapi mengangkatkan daging ke mulutnya dan menggigitnya.
  • Menyukai roti dengan minyak samin.
  • Menggemari daging kambing – bahagian lengan dan bahuKurma madinah (al-ajwah – berasal dari syurga) – penawar racun dan sihir - adalah antara yang paling digemari di kalangan tamar.
  • Sayur-sayuran yang digemari baginda pula ialah al-handaba, al-badzaruj dan al-hamqa’/ar-rajlah.
  • Tidak menggemari bahagian daging spt. buah pinggang, zakar dan biji zakar, ghudad, darah, hempedu dll.
  • Tidak menggemari bawang putih, bawang merah dan daun bawang prei (al-kurrats) .
  • Tidak pernah mencela makanan – kalau disukai, dimakan – kalau tidak disukai, ditinggalkan.
  • Tidak menggemari dhab.
  • Suka menghabiskan sisa makanan dengan anak jarinya – makanan yang penghabisan banyak barakahnya.
  • Menjilat sisa makanan pada anak jari – yang tidak diketahui makanan mana yang paling berkat.
  • Tidak menyapu dengan sapu tangan.
  • Selesai makan – dibaca ‘Segala puji-pujian bagi Allah. Ya Allah Ya Tuhanku, bagiMu segala pujian. Engkau anugerahkan makanan, maka Engkau anugerahkan kekenyangan. Engkau anugerahkan kepuasan (kehilangan haus). Bagi Engkau segala pujian yang tidak dimungkiri keutamaannya, yang tidak ditinggalkan dan yang diperlukan kepadanya’
  • Membasuh tangan dan menyapu lebihan air ke muka.
  • Minum dengan tiga kali teguk dan dibaca sebelum setiap teguk : Bismillah - dan selepas setiap teguk : Alhamdulliah.
  • Minum senafas dan tidak bernafas dalam bekas minuman yang diminum melainkan semasa menghisap.
  • Memberikan lebihan air kepada orang yang lebih mulia kedudukannya samada di kiri atau di kanan baginda dan bersabda kepada orang yang tidak mendapat air bahawa sunat mengutamakan (orang yang lebih mulia kedudukannya).
  • Tidak menggemari air susu dan madu dibawa bersama karena tidak melambangkan tawaddak.
  • Pemalu dalam perihal makan – tidak meminta kepada keluarga baginda makanan/minum – tetapi kalau diberi, baginda makan atau minum. Kadangkala bangun sendiri untuk mendapatkan makanan/minuman.
So, mari mulai dari sekarang kita coba mencontoh Rasululloh SAW dalam makan :)

Tuesday, June 07, 2005

Alloh Akan Datang Mendekati Hamba-Nya Bila Dia Mendekati-Nya

Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang yang diriwayatkannya dari tuhannya, "Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan bila dia mendekatiku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya dengan berlari. (HR Bukhari)

Fawaid
1. Hadits ini menjelaskan tentang salah satu sifat Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Memberi. Dia memberi lebih besar dari yang diberikan oleh hamba-Nya.

2. Allah itu akan mendekati hamba-Nya manakala hamba-Nya itu berupaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

3. Allah SWT punya sifat-sifat yang berbeda dengan manusia, meskipun nama sifat itu ada kemiripan dengan sifat manusia.

Ya ALLOH Ya Rabbi...!!!

Membaca berita di bawah ini, aku jadi menangis...benar2 menangis...apakah manusia (bangsa Indonesia) sudah tidak mempunyai hati nurani lagi?? Semuanya sudah diukur dengan uang??

Azab apakah yang akan ALLOH timpakan kepada kita? Makhluk-Nya yang mendapat kelebihan harta, namun hati membatu, telinga tidak mendengar jeritan sang miskin, mata tidak melihat selain hal-hal yang berhubungan dengan uang dan materi.

Siapkah kita masuk ke neraka karena ketidak pedulian kita? Sudahkah kita merasa amalan kita cukup untuk 'membayar' tiket masuk surga, sementara salah satu amalan terbaik adalah mencintai saudaramu sebagaimana kamu mencintai diri sendiri??

Mari, dari sekarang kita banyak mendengar, melihat dan 'membaca' lingkungan sekitar kita...jangan sampai ada kejadian ini terulang...

Salemba, Warta Kota

PEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah.

Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta? Bogor pun geger Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. "Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari". Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. "Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia",ujarnya.

Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini, pemerintah hanya memerangi kemiskinan, tidak mengurusi orang miskin kata Wardah.

Alhamdulillah....

Assalamu'alaykum wr wb

Akhirnya mulai Juni 2005 ini, insya ALLOH aku bisa posting lagi secara rutin di blog ini...

Mudah2an banyak manfaat yang bisa diambil hikmahnya dari blog ini...:)

Wassalamu'alaykum wr wb

Saturday, June 04, 2005

SMS Tausyiah - 20050604

Lidah hanya berupa daging kecil. Namun dia bisa 'setajam' pedang, bisa membuat 2sahabat bermusuhan,membuat manusia berdosa karenanya. Jagalah lidah qt dari perkataan yg sia-sia,perbanyak dzikir,membaca Al Qur'an agar pada ajal datang, lidah qt tidak berkata-kata hal-hal buruk.