Tuesday, August 30, 2005

Beberapa Artikel Baru

Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg tanggapan PBNU.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg pemecatan penyiar radio anti Islam di Amerika.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg intisari Khutbah Jumat terbaru.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg komentar MUI ttg imunisasi.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg definisi Sunnah.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg tanggapan mp3 siksa kubur.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg mu'jizat Isra' Mi'raj.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg hidayah dari ALLOH.
Bisa anda lihat di sini untuk artikel ttg wafatnya Cak Nur.

Friday, August 26, 2005

Dua Artikel Baru

Artikel ttg sms tausyiah dan sex bisa anda kunjungi.

Saturday, August 20, 2005

Wig (Rambut Palsu)

Sebuah artikel yang membahas wig (rambut palsu) bisa anda baca di sini.

Friday, August 19, 2005

Tuesday, August 16, 2005

Artikel Pengajian Bulanan

Sebuah artikel pengajian, tentang zakat telah diposting. Silakan click di sini.

Sunday, August 14, 2005

Sebuah Kisah Ttg Alhamdulillah

Silakan click di sini.

Artikel Perempuan Haid dan Ramadhan

Sebuah artikel baru telah aku tambahkan, berisi kaitan perempuan haid dan Ramadhan. Silakan click di sini untuk melihatnya.

Saturday, August 13, 2005

Hadits-hadits Palsu Bulan Rajab

http://tausyiah275.blogsome.com/2005/08/12/hadits-hadits-palsu-bulan-rajab/

Migrasi...

http://tausyiah275.blogsome.com/2005/08/12/migrasi-bertahap/

Friday, August 12, 2005

Menyiasati Mudharat/Mubazir menjadi Hal Bermanfaat

Beberapa waktu lalu aku menerima sms 'aneh' dari temanku. Isinya: "Laa Ilaa Ha Illallah Muhammadarrasulullah" send this kalimat to 12 nice persons, your financial position improves within 12 hours. 100% garansi. Memang aneh tapi nyata!!

Hwakakak..aku langsung ngakak membacanya. SMS BERANTAI BANGED GETO LOHHHH..hahaha..:D

Mungkin anda juga pernah menerima sms/email yang mirip namun tak sama. Seperti dari penjaga kubur Rasululloh SAW, yg minta kita meneruskan email tsb bla bla bla... Belum lagi email TOTEM Afrika yg bla bla bla juga... Selain itu juga ada sms yg mengatasnamakan Aa Gym, bla bla bla...dst dst..

Hal2 tersebut di atas pada dasarnya adalah hal-hal yang MUDHARAT/MUBAZIR/SIA-SIA belaka, terutama jika penafsiran thd berita tsb beraneka ragam. Betapa 'enaknya' qt tinggal kirim sms ke 12 orang dan tinggal ongkang-ongkang kaki nunggu finansial kita bertambah, sedangkan kita sama sekali TIDAK BERUSAHA/PRODUKTIF.

Begitu pula dengan email2 dan sms2 lainnya...akan terasa sekali bahwa meneruskan semuanya itu perbuatan sia2 belaka :p

Jika kita perhatikan, sebenarnya banyak sekali hal-hal yg mudharat/sia-sia. Well..aku ambil beberapa contoh lainnya:
1. Mailing list. Untuk ekstremnya, aku ambil contoh id gmail ;-) Bagi beberapa orang, ikut milis id gmail adalah suatu kesia-siaan, karena isinya terlalu banyak(?) ngejunk.
2. SMS gratis dari pro XL. Well...jatah 100 sms/hari merupakan suatu jumlah yg besar, jika kita tidak selektif menggunakannya, bisa2 sms qt akan termasuk hal yang sia2.
3. SMS dari temanku di atas. Isinya memang bagus, tapi jika kita teruskan mentah2, jelas tidak ada manfaatnya, selain pulsa kita berkurang :D

So, aku sendiri punya solusi untuk mengubah/menyiasati (minimal) ketiga hal di atas agar menjadi hal yg berguna.
1. Ini bergantung pada individunya. Sebuah info bagi dia mungkin berguna, tapi bagi orang lain tidak. So, jika merasa tidak ada gunanya ikut suatu milis, lebih baik unsub (jika bisa, he he he...). Aku sendiri melihat id gmail masih mempunyai info2 bermanfaat, meski jika sudah ngejunk gila2an juga ;-)
2. Aku manfaatkan fasilitas XL ini dengan mengirim tausyiah sms. Selagi gratis, kenapa tidak dimanfaatkan untuk dakwah? Toh, (insya ALLOH) tidak cuma aku yg dapat pahala, insya ALLOH pihak XL juga kecipratan pahala... (hidup XL, spam...!!hehehe...)
3. Untuk sms dari temanku, aku sedikit modifikasi isinya. Tidak aku sertakan 12 orang dan finansial...cukup diganti dengan "akan mengalir kebaikan kepada anda". Insya ALLOH akan bernilai lebih positif..amin.

Kesimpulan:
Barang/sesuatu yang mubadzir bisa qt ubah menjadi hal yang bermanfaat, tergantung cara kita menyikapinya. Jangan lupa, banyak penemuan/hal2 kreatif dibuat dari barang2 bekas, yang bisa menghasilkan nilai lebih (mahal) dibandingkan barang2 biasa (jika kita pandai mengelolanya).

Yuk, mulai saat ini kita mesti lebih cerdas membaca lingkungan sekitar, melihat (mencari) kemubadziran dan mengubahnya menjadi hal yang lebih bermanfaat, tidak saja bagi diri kita tapi (lebih baik lagi) bagi lingkungan kita juga...:-)

Saya yakin anda2 lebih tahu mana yg 'mudharat' dan bagaimana cara mengubahnya menjadi hal yg bermanfaat... Saya di sini hanya menjadi trigger saja..:D

Intisari Khutbah Jum'at - 20050812

Khatib mengajak para hadirin untuk membahas fenomena alam. Semula aku pikir fenomena alam ini hanya terkait dg perubahan cuaca...namun ternyata anggapanku salah. Khatibnya sedikit unik;-)

Fenomena alam-fenomena alam yg dimaksud oleh khatib adalah:
1. Tsunami di Aceh. Khatib menceritakan adanya kemungkinan campur tangan manusia dalam 'membuat' gelombang tsunami (doh, teori konspirasi lagi...ughh...)
(keunikan dimulai di point 2 hingga terakhir)
2. Adanya imam perempuan dalam sholat Jum'at di New York. Khatib mengemukakan bahwa tindakan yg dilakukan kelompok yg mengikuti imam wanita tersebut SANGAT TIDAK MENDASAR, karena TIDAK PERNAH ada DALIL/SUNNAH Rasul. Yg lebih menggelikan, menurut khatib, adalah tidak adanya perbedaan shaf laki-perempuan sebagai upaya keseteraan jender...(OMG)
3. Penggunaan bahasa Indonesia dalam sholat, yg dilakukan oleh ustadz Roy. Khatib menyindir bahwa Roy adalah seorang muallaf dg pemahaman Islam yg rendah dan (entah dg cara bagaimana) tiba2 menjadi kiai/ustadz. Sindiran ditambahkan dengan membawa-bawa agama lama Roy, yg mempunyai terjemahan berbahasa setempat. Di akhir penjelasan point ini, khatib menjelaskan bahwa utk kaum Islam, bahasa Arab merupakan SYARAT MUTLAK dalam mendirikan sholat, tidak ada kompromi.
4. Ahmadiyah. Ini juga disebut khatib sebagai fenomena alam. Bagaimana mungkin sebuah umat yg mengaku Islam, namun menjadikan daerah India dan Pakistan lebih suci dibandingkan Mekkah dan Madinah. (Hanya saja khatib tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana 'status' kaum ahmadi yg naik hajinya ke madinah & mekkah; side-A). Selain itu dibeberkan juga beberapa ibadah2 kaum Ahmadi yg 'tidak jelas' dalil. Khatib membandingkan dengan NU&Muhammadiyah, yg secara global tidak banyak perbedaan dalam beribadah dengan umat Islam lain.
Bahkan khatib 'menantang' jika ada kaum Ahmadi yg hadir untuk berargumen (doh...bikin panas aza, untung masjidnya pake AC, hehehe..). Namun di ujung penjelasan, khatib kita ini sepakat bahwa Islam TIDAK BOLEH MERUSAK...jika ada saudara qt yg salah, tugas qt-lah untuk meluruskannya...:-)

Hwadoh, pak khatib, saya kira fenomena alam yg Bapak maksud seperti perubahan cuaca atau hal2 semacamnya, tapi ternyata...aduhhhh...ampun dah...hihihih..:D

Friday, August 05, 2005

Intisari Khutbah Jum'at - 20050805

Hari ini kebetulan lagi jenuh di client, aku Jum'atan dekat kantor saja.

Temanya tidak terlalu menarik, karena tidak jelas tema khutbahnya... Yang jelas, khatib banyak menyinggung bulan Rajab (terutama yang berkaitan dengan Isra' Mi'raj), kemudian membahas juga mengenai beberapa peristiwa yang belakangan terjadi di Indonesia (baca: Ahmadiyah).

Yang masih tersisa di otakku, hanyalah uraian peristiwa Isra' Mi'raj, yang mungkin sudah sering kita dengar. Namun, saya ulangi sedikit saja...

Isra' Mi'raj memang peristiwa yang memang nyaris tidak bisa dipercaya akal. Hanya KEIMANAN YANG TEBAL (tidak saja saat itu, bahkan sekarang) untuk mempercayai Rasululloh SAW telah pergi dari Mekah - Yerusalem - Langit ke7 - Mekah, hanya kurang dari semalam.

Tidak heran, banyak sahabat Rasululloh yg bergeming imannya mendengar penuturan Rasululloh SAW. Hanya Abu Bakar yg tetap percaya dg ucapan Rasululloh SAW (itu sebabnya, Abu Bakar mendapat gelar Ash Shiddiq, karena selalu membenarkan ucapan Rasululloh SAW).

Saat Isra' Mi'raj, Rasululloh SAW mendapat perintah untuk mendirikan sholat. Perintah mendirikan sholat LANGSUNG disampaikan ALLOH SWT, tidak melalui malaikat Jibril, sebagaimana layaknya wahyu/perintah lain. Ini berarti sholat mendapat tempat istimewa *doh, menohok sekali dah...*

Segini saja yg aku bisa sampaikan ttg khutbah Jumat kali ini..maaf, karena tema khatib ndak jelas, aku ndak bisa cerita lebih jauh..:(

Anonymous

Anonymous

Beberapa kali aku menerima komentar/tanggapan dari anonymous. Hmmm...sebenarnya aku tidak terlalu meributkan hal2 yg ditulis oleh si 'anonymous' ini. Hanya saja, jika berkomentar ttg suatu hal, ALANGKAH BAIKNYA jika identitas anda DISERTAKAN. Syukur2 jika anda punya alamat mail/blog juga, sehingga saya bisa mereview tulisanku dan berdiskusi dg anda ttg ketidak-sepahaman ttg suatu topik.

Dari beberapa komentar dari si anonymos, beberapa diantaranya ada juga yg menuliskan identitas di bawahnya. Mungkin ybs tidak punya blog. Ada juga yg 'tidak sengaja' meng-set dirinya sebagai anonymous. Untuk kedua kasus tersebut aku masih toleran..lagian aku juga tau kok siapa sich yg anonymous tsb, krn ybs NGAKU;-)

Hanya saja, saat menerima/membaca komentar dari Anonymous di artikel tentang Ahmadiyah, aku sedikit kesal, karena apa yg dia tulis BUKAN SOLUSI, melainkan suatu sikap yg tidak etis. Anda bisa baca sendiri komentarnya di link artikel Ahmadiyah.

Geeezzz...jika anda tidak setuju, SEMESTINYA anda tuliskan apa yg tidak anda setujui. Ceritakan versi anda, jika perlu ungkapkan dalam bentuk blog. Insya ALLOH saya akan usahakan mampir dan memberi komentar (bahkan berdiskusi jika sempat). Namun anda memilih hanya berkomentar sepihak, tanpa memberikan penjelasan.

So, aku harap bagi anda2 yg berkunjung di sini (dan memberika komentar), setidaknya anda menuliskan alamat mail *untuk menghindari serangan spam, anda bisa tulis mail anda menjadi namaanda at gmail dot com, atau sejenisnya* atau blog anda juga, atau link lain yg menjelaskan apa sih beda pandangan yg anda yakini. Tidak sekedar komen dan 'kabur' begitu saja.. Datang tanpa diundang, pulang tidak diantar, hihihih..;-)

Begitu saja unek2 dari saya...semoga kita bisa lebih 'beretika' dalam berdiskusi...:-)

Tuesday, August 02, 2005

Beberapa Pesan...

Ada postingan yg menarik, hanya saja tidak ada riwayat yg shahih....

Kubur setiap hari menyeru manusia sebanyak lima kali:
1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Basmallah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawaban kepadanya.

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya :
1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.

(ini juga belum aku temui riwayat yg shahih)
Nabi Muhammad S.A.W bersabda:

" Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :

1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR

Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan Kesabaran.

Beberapa kata renungan dari Qur'an :
Orang yang tidak melakukan sholat :

Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Dzuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Ashar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isha' : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Anyway, meski tidak ada riwayat yg shahih, tidak ada salahnya kita ambil hikmah yg tersimpan/terkandung:-)

Yang Sirna dan Yang Hakiki - SMS Tausyiah 20050802

KEMULIAAN YANG AKAN SIRNA:
1. Harta. Harta yg sifatnya duniawi pada hakikatnya adalah 'fitnah', ujian atau cobaan
2. Gelar.
3. Jabatan.
4. Keindahan Fisik.
KEMULIAAN YANG HAKIKI hanyalah Cinta kepada ALLOH SWT. Cara untuk menggapainya:
1. Tawadhu.
2. Ilmu2 Yang Bermanfaat.
3. Jauhi Perbuatan Dosa.

Saturday, July 30, 2005

Dan jika 'MUI Amerika' mengeluarkan Fatwa...

Oke...agar balance dan bisa jadi bahan diskusi juga, aku tampilkan 'tipe' fatwa yang dikeluarkan MUI-nya Amerika...

Muzammil Siddiqi, Ketua Dewan Hukum Islam-Amerika Utara, memberikan keterangan pers di Washington , (28/7) mengutuk tindakan teror yang mengorbankan warga sipil. Pernyataan lembaga Islam Amerika ini disampaikan menyusul terjadinya beberapa peledakan. (rts)
(sumber hidayatullah.com)

*Dari Republika*
Tegaskan sikap antiteroris
Muslim AS Keluarkan Fatwa

Di Inggris, para penyidik menilai aksi pengeboman 7 dan 21 Juli lalu terkait Irak.

WASHINGTON -- Cendekiawan Muslim Amerika serikat (AS), Kamis (28/7), mengeluarkan fatwa mengutuk terorisme. Dalam pernyataannya, ke-18 anggota Fiqh Council of North America (FCNA) mengatakan terorisme bertentangan dengan ajaran Islam dan pelakunya bukanlah seorang syuhada, melainkan pelaku kriminal.

''Tidak ada justifikasinya dalam Islam bagi ektremis maupun terorisme. Menjadikan warga sipil dan harta bendanya sebagai target serangan, baik melalui bom bunuh diri atau pun metode lainnya dalah haram dalam Islam'' demikian petikan pernyataan yang mereka keluarkan.

Click lengkapnya di Republika.

Sementara utk link langsung dari CAIR, aku lupa linknya..maaf..ntar ditambahkan jika ketemu...

pesan moral: MUI perlu lebih membuka wawasan lagi dan melakukan prioritas untuk mengeluarkan suatu fatwa:) insya ALLOH, jika fatwa yang dikeluarkan tepat, bermanfaat, dan tidak tendensius, MUI akan jadi lembaga acuan yg kredibel:)

Tanggapanku ttg 11 Fatwa MUI

Pada hari Kamis, 28 Juli 2005, MUI mengeluarkan 11 fatwa yang beberapa diantaranya berkaitan dengan kejadian yg baru terjadi.

Berikut ini aku akan tuliskan 11 fatwa tersebut dan sikapku terhadap fatwa2 tersebut.
'Kedua fatwa itu merupakan pendapat ulama tentang faham Ahmadiyah dan Perkawinan beda agama. Dalam soal Ahmadiyah ini, fatwa tersebut menyebutkan bahwa Ahmadiyah Lahore maupun Qadiani, dinilai sebagai ajaran di luar Islam, sesat dan menyesatkan. Untuk itu, MUI mendesak pemerintah segera tindakan tegas terhadap paham tersebut. Sementara untuk masalah perkawinan beda agama, munas MUI kali ini kembali menegaskan fatwa dari munas MUI ke II tahun 1980, yang menyebutkan perkawinan beda agama itu haram dan tidak sah.
***
Pendapatku:
Fatwa ttg Ahmadiyah ini merupakan satu langkah yg tepat, karena pada dasarnya fatwa ini MENEGASKAN kembali fatwa yang pernah dikeluarkan oleh MUI pada tahun 1980an. Artikel pendukung fatwa ini bisa anda lihat di sini.

Oya, beberapa ormas melakukan aksi menentang fatwa Ahmadiyah. Sebagaimana aku kutip dari harian Republika Online:
===
Aliansi Masyarakat Madani untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencabut semua fatwa yang memandang aliran lain yang berbeda karena dinilai seringkali dijadikan landasan untuk melakukan tindakan kekerasan dan keresahan.

Desakan aliansi yang antara lain beranggotakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Dawam Raharjo, Johan Effendi, Syafii Anwar, Ulil Absar Abdalla, Pangeran Jatikusuma (penghayat Sunda Wiwitan), Romo Edi (KWI), Pdt Winata Sairin (PGI) tersebut dikemukakan di gedung PBNU, Jakarta, Jumat.

lengkapnya bisa dilihat di sini.
===

Ya ALLOH, aku tidak mengerti apa yg menjadi dasar pemikiran para penolak fatwa MUI tersebut? Kebebasan seperti apa yg mereka maksud? Kok pada ndak mikir bahwa kebebasan beribadah dalam Islam adalah BID'AH, dan HUKUMNYA JELAS...HARAM, sebagaimana Rasululloh SAW bersabda yg artinya lebih kurang bahwa untuk urusan ibadah hendaknya mencontoh beliau. Siapa saja yang menambah atau mengurangi adalah bid'ah.

Jika kita tengok sedikit ke belakang, kebebasan ini terkait dengan SHOLAT DUA BAHASA. Hwadoh...kacow dah.. Bisakah anda membayangkan orang Padang, orang Medan, orang Sunda menerapkan hal yg sama, sholat dg dua bahasa, dengan alasan kebebasan??

Cik lah, ISTIGHFAR EUY...!! Kalo aku lihat, para tokoh2 Islam yg mendukung tidak terlepas dari JIL (Jaringan Islam Liberal), yg memang bertujuan menghancurkan Islam dari dalam, dengan label Islam. So, meniru bung Napi, WASPADALAH...WASPADALAH...:)

Sementara, untuk urusan menikah antara wanita muslim dengan pria non muslim, Al Quran juga sudah menjelaskan dengan rinci, bahwa yg diperbolehkan menikah dengan non muslim (Ahli Kitab, beberapa ulama merujuk ke agama Kristen dan Yahudi, karena sumbernya sama, dari nabi Ibrahim yg mengajarkan TAUHID, keesaan ALLOH SWT) adalah lelaki. Anda bisa merujuk ke QS Al Maidah (surat 5) ayat 5. TIDAK PERNAH disebutkan bolehnya muslimah menikah dg pria non muslim...!!!

NEXT...:)
'Fatwa MUI yang dibacakan Sekretaris Komisi C, Hasanuddin, juga menyebutkan masalah praktik perdukunan dan peramalan yang dinilai sebagai hal yang haram, serta masalah acara doa bersama sebenarnya tidak dikenal dalam Islam sehingga disebut bid'ah. ''Untuk doa bersama dengan cara berdoa bergiliran adalah haram mengamini doa-doa dari agama lain, juga haram jika dilakukan doa bersama secara serentak, namun mubah hukumnya jika doa bersama dilakukan menurut agama masing-masing,'' katanya.
***
Ini juga suatu KETOLOLAN dan KEBODOHAN YANG NYATA..!! Rasululloh SAW sendiri sudah JELAS2 MENYATAKAN PENOLAKANNYA kepada kaum kafir Quraisy saat beliau diajak ibadah bersama. Hal ini menjadi asbabul (penyebab) turunnya surat Al Kafirun. Di sana sudah DIJELASKAN, BAGIKU AGAMAKU DAN BAGIMU AGAMAMU.

NEXT...:)
'Sementara terhadap masalah pemikiran Islam liberalisme, MUI menyebutkan sebagai hal yang haram bila liberalisme itu didefinisikan sebagai pemikiran Islam yang menggunakan pikiran manusia secara bebas, bukan pemikiran yang dilandaskan agama. Demikian juga dengan pandangan mengenai sekularisme. MUI juga menilai haram terhadap pandangan mengenai pluralisme, bila konsep itu diartikan sebagai pandangan yang menyebutkan bahwa semua agama adalah sama. ''Yang boleh adalah pluralitas yang diartikan sebagai kenyataan bahwa masyarakat memiliki agama yang berbeda-beda dan karenanya harus saling menghormati dan berdampingan dengan baik,'' kata Hasanuddin.
***
Islam TIDAK BOLEH DITERJEMAHKAN SECARA LOGIKA BEGITU SAJA. Dibutuhkan ilmu-ilmu terkait lainnya untuk membedah Islam secara sempurna. Sebagai contoh, untuk membuat buku mengenai tafsir Qur'an, tidak saja bermodalkan bahasa Arab, namun mesti diiringi ilmu Nahwu, Shorof, dst dst.

Untuk kasus sekularisme, aku setuju jika diharamkan, karena Rasululloh SAW sendiri tidak pernah memisahkan agama dan kehidupan negara. Hanya saja memang, untuk jaman sekarang cukup sulit tidak menganut sekularisme, karena dasar negaranya bukan negara Islam.

Pluralisme juga aku setujui utk diharamkan. Dasarnya sama, QS Al Kafirun.

NEXT...:)
'Fatwa lainnya antara lain mengharamkan wanita menjadi imam sholat, hukuman mati pada tindak pidana tertentu, perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan fatwa tentang pencabutan hak milik kepentingan pribadi untuk kepentingan umum.'
***
Untuk imamiyah perempuan dalam sholat, Rasululloh SAW sendiri sudah mencontohkan bahwa BELIAU TIDAK PERNAH menjadi makmum dari imam perempuan. Ini sudah jelas...!! Sepanjang ada laki-laki baligh dengan kemampuan standar (minimal bacaan Al Fatihah cukup baik), maka dia lebih pantas menjadi imam.

Hukuman mati juga setuju diberlakukan. Sudah saatnya Islam lebih tegas dalam menerapkan hukuman kepada para pelaku kriminal yg notabene akibat yg ditimbulkannya berdampak sangat sangat luas, seperti koruptor, pengedar narkoba, dll. Jika ada orang2 teriak HAM, apakah mereka pernah memikirkan penderitaan dari keluarga si korban??

Sementara perlindungan HAKI, mungkin aku menerapkan standar ganda;-) Selama bukan digunakan utk bisnis, aku sih merasa boleh2 saja. Namun jika dibisniskan, katakanlah qt perusahaan IT, yaaa alangkah baiknya jika membeli yg original...:)

Saling Memberi Hadiah - SMS Tausyiah 20050730 (Apakah Benar Hadits Nabi?? )

"Saling memberi hadiahlah, niscaya kamu akan saling mencintai" (HR Bukhari)

Hmmm...sebenarnya kesalahanku juga nih...menyebarkan sebuah hadits, tanpa kejelasan. Aku terima sms ini dari temanku, dan aku tidak sempat cek lagi, langsung aku kirim ke teman2 yg terdaftar sebagai anggota sms tausyiah.

Sesaat setelah mengirim, aku baru sadar, bahwa aku melakukan kesalahan...tidak mencek sumber hadits ini. So, sementara ini, buat yg menerima sms ini harap hati2 dulu yaaa..?? :)

Friday, July 29, 2005

Tabayyun..

Beberapa hari lalu, seorang rekanku (B) telp ke aku, cerita ttg ancaman yg dia terima dari seseorang (A) karena B dituduh menyebarkan 'fitnah' (sengaja aku beri tanda kutip) ttg A. 'Fitnah' yg dituduhkan si A (tentu dg versinya) adalah beredarnya informasi/berita bahwa A sudah menikah dg seorang akhwat (N). A menuduh B yg menyebarkan fitnah, sehingga banyak pertanyaan, komentar, ucapan selamat yg diterima A.

B yg merasa tidak memfitnah, jelas tidak terima dg tuduhan tersebut. Terutama dg adanya ancaman A akan menghapus email account si B di berbagai server. Bagiku jelas, ini TINDAKAN SEPIHAK dan TIDAK BERETIKA, karena langsung menuduh yg bukan2 dan main ancam :(

Aku sarankan B agar bersabar, karena lambat laun kebenaran akan terungkap. B mau terima usulanku, malah dia melakukan penyelidikan tentang berita (bukan fitnah) yg tersebar. Selama beberapa lama B melakukan penyelidikan, dan akhirnya dia telp lagi ke aku untuk menceritakan permasalahannya.

Masya ALLOH, ternyata permasalahannya SEPELE SEKALI. Orang2 mengucapkan selamat kepada A karena A HENDAK DIWISUDA, BUKAN KARENA MENIKAH. Oke, dari keterangan yg aku terima dari B (karena hingga artikel ini dibuat tidak ada keterangan dari A) A tidak melakukan konfirmasi ke B, dia malah langsung main tuduh dg dasar komentar2 di blognya (+ info sekilas yg dia dengar/terima dari pihak lain).

Di sinilah diperlukan yang namanya TABAYYUN. Tabayyun berarti cross check (bahasa kerennya cek dan ricek, upss...spam ;-) terhadap suatu berita. Tentunya cross check yang dilakukan mestilah proporsional, jika perlu dipertemukan semua pihak yang mengetahui kabar tersebut.

Dalam melakukan TABAYYUN, JANGAN SAMPAI TERJEBAK DG TINDAKAN MENUDUH...karena bisa jadi, saking semangatnya melakukan cross check, maka pihak yg (dianggap) menyebarkan berita malah tertekan dan tersudutkan. Akibatnya malah bisa terjadi hal-hal yg runyam dan bisa memperlebar masalah...

So, buat rekan2ku, dan anda semua yg membaca artikel ini, JIKA ANDA MENJADI KORBAN BERITA TIDAK JELAS, hendaklah anda semua:
1. Tetap bersikap tenang jika menerima berita yg tidak jelas ttg diri anda
2. Lakukan penyelidikan, telusuri dari siapa berita tsb berasal
3. Jika bertemu dg penyebarnya, lakukan dialog untuk meluruskan berita
4. Umumkan hasil dialog ke media yg bisa diakses oleh orang2 yg sudah 'memakan' berita tidak jelas tersebut

JIKA ANDA MENERIMA BERITA TIDAK JELAS:
1. Tetap bersikap tenang jika menerima berita yg tidak jelas ttg orang lain
2. Lakukan penyelidikan, cari tau dari sumber yg cukup kredibel, jangan terlalu percaya satu pihak.
3. JANGAN IKUT MENYEBARKAN BERITA TIDAK JELAS TERSEBUT...!!
4. Tunggu kebenaran cerita tersebut, tidak perlu ikut panik (eh, redundan ya?? gpp dah...)

Intisari Khutbah Jum'at - 20050729

Hari ini kembali Jumatan di client. Topik yang diambil oleh khatib adalah masalah amar ma'ruf nahi munkar.

Sebagaimana diketahui bersama, salah satu tugas yang mesti diemban oleh kaum muslim adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (perbuatan buruk). Pada dasarnya mengajak kebaikan jauh lebih mudah daripada mencegah kemunkaran. Hal ini dikarenakan godaan setan yang demikian besar, dengan wujud setan tidak hanya yang terlihat, akan tetapi juga manusia yang telah dipengaruhi oleh setan (dan ini yang lebih 'parah', karena sosoknya bisa mempunyai kekuasaan, kekayaan yang akan menghalangi kebaikan).

Khatib juga memperingatkan ada 4 akibat yang akan muncul apabila kemunkaran masih merajalela. Keempat hal tersebut adalah:
1. Berkuasanya para penguasa2 yang jahat. Hal ini dikarenakan para penguasa sudah terbiasa memakan/menerima uang sogokan, melakukan korupsi dan hal2 tercela lainnya. Akibatnya mereka tidak akan pernah mau memikirkan nasib rakyat yang dipimpinnya.
2. Doa TIDAK AKAN PERNAH DIKABULKAN. Meskipun yang berdoa adalah orang baik, namun karena kemunkaran yang merajalela membuat ALLOH tidak memperkenankan dan mengabulkan doanya.
3. Munculnya bencana alam. Point ini sudah terbukti. Banyak sekali bencana alam yang telah melanda Indonesia belakangan ini. Bagi kaum muslim, bencana ini dianggap sebagai musibah, sementara bagi kaum yang suka berbuat kemunkaran, bencana ini akan dianggap sebagai azab. (tambahan, berdasarkan buku yang pernah aku baca, bencana bagi kaum muslim akan membawa mereka mati syahid dan (INSYA ALLOH) akan mempercepat mereka masuk surga. Sebaliknya, bagi kaum yang kufur, bencana akan mempercepat siksa mereka).
4. Hilangnya kebesaran agama. Hal ini ada 2 macam:
a. Islam tidak akan dianggap rahmatan lil 'alamin
b. Qur'an tidak akan membawa pengaruh terhadap kehidupan

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, khatib mengajak kita untuk amar ma'ruf nahi munkar sesuai kapasitas masing2. Jika mempunyai kekuasaan, hendaklah memanfaatkan kekuasaannya. Jika tidak memiliki kekuasaan, hendaklah berkata-kata. Adapun tingkatan paling rendah adalah mencegah dengan hati (ikut prihatin).

(sorry banget bahasannya tidak terlalu panjang, karena aku ga bawa catatan, jadinya based on memory aza, hehehe..)

Tuesday, July 26, 2005

Kemudahan & Kesulitan - SMS Tausyiah 20050726

Dari Aa Gym:"Barangsiapa yg selalu hanya ingin mudah dan menghindar dari hal yg sulit, niscaya menjadi penuh kesulitan&ketegangan dalam mengarungi hidup ini."

Sunday, July 24, 2005

Mengurus Jenazah - SMS Tausyiah 20050724

Rasululloh SAW bersabda,"Barangsiapa melayat dan menyholakan jenazah, dia akan memperoleh pahala sebesar 1 qiroth. Sedangkan siapa saja yang melayat, menyholatkan, dan mengantarkan hingga ke kubur, dia akan memperoleh pahala 2 qiroth."

Seorang sahabat bertanya,"Ya Rasululloh, berapa besar 1 qiroth itu?"

Rasululloh menjawab,"1 qiroth ~ sebesar bukit Uhud."

Islam = Agama Silaturahmi

Assalamu'alaykum Wr Wb

(baca sholawat kepada Rasululloh SAW)

Islam bisa dikatakan agama yang penuh dengan semangat silaturahmi (berasal dari kata shilat atau washl, yang artinya menyambungkan, dan ar rahiim yang artinya kasih sayang, sehingga silaturahmi/silaturahim = menyambungkan kasih sayang), selain sebagai agama Rahmatan lil 'aalamiin. Silaturahmi cenderung diartikan saling bertemu dengan sesama manusia, mendekatkan ikatan kekeluargaan, persaudaraan, dst...dst...

Oke, sebagai bukti bahwa Islam = agama silaturahmi, anda bisa lihat anjuran Rasululloh SAW (minimal) kepada kaum pria agar sholat berjamaah di masjid. Ini artinya, setiap hari kita akan bertemu dengan tetangga dekat, melakukan ibadah yg serupa, kemudian bisa saling berkomunikasi, dst dst.... Saat ada seorang jamaah yang tidak hadir, akan terasa kita akan merasa kehilangan seorang anggota 'keluarga', ini artinya dalam diri kita telah tumbuh rasa kasih sayang kepada jamaah ybs.

Pada hari Jum'at, kaum pria mesti menghadiri Jum'atan. Di hari itu, acara silaturahmi yang terjadi lebih besar, karena tidak saja tetangga dekat yang hadir, bisa jadi ada saudara dari beda rw yang ikut hadir di masjid. Selain itu, akan banyak hadir tetangga dekat yang jarang kita temui pada saat sholat berjamaah. Dengan demikian, scoop dari silaturahmi menjadi lebih besar.

Ternyata tingkatan silaturahmi yang diajarkan Islam tidak berhenti pada level ini. Masih ada event lain yang mengajak kita untuk MEYAKINI bahwa Islam adalah agama yang SEMPURNA;-)

Event tersebut adalah SHOLAT 'IED, baik 'Iedul Fitri ataupun 'Iedul Adha. Kaum muslimin/muslimat akan berbondong-bondong hadir di satu tempat yang luas, dan bisa menampung ratusan bahkan ribuan umat untuk bertemu dan saling mengenal. Anda bisa bayangkan, selesai sholat 'Iedul Fitri kita akan saling bersalaman dan bermaafan dengan jamaah terdekat dengan kita. Padahal mungkin kita tidak kenal, tapi kita tetap minta maaf, karena bisa jadi 5 menit lalu kita ngebatinin dia, entah pakaian yang dia pakai atau sajadahnya, atau hal2 lainnya...:)

Dan tingkatan akhir dari silaturahmi yang diajarkan Islam adalah HAJI. Pada musim haji, JUTAAN manusia DARI SELURUH DUNIA BERKUMPUL. Kita akan bertemu dengan saudara muslim dari Amerika, Inggris, Perancis, juga dari Afrika, Mesir, Iran, Soviet, dst dst (tentu saja dengan Arab) dengan keunikan dari masing-masing individu dan kebudayaan yang mereka bawa. Di saat inilah, akan terasa bahwa betapa Islam adalah agama yang TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN RAS, JABATAN, KEDUDUKAN, DST DST... Yang membedakan manusia hanyalah TINGKAT KETAQWAANNYA...

Demikian uraian singkatku tentang Islam sebagai agama silaturahmi. Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan bisa dishare dengan kaum muslim lainnya:)

Wa'alaykumsalam Wr Wb

Friday, July 22, 2005

Intisari Khutbah Jum'at - 20050722

Kali ini aku jumatan di Bandung, sehubungan dengan pengobatan yg sedang aku lakukan. Aku jumatan di samping rumah, yg dekat2 saja lah;-)

Khatib jumatan kali ini mengambil 3 penyakit kronis yang menjadi penyebab kerusakan yang kian parah di negara kita.

Ketiga penyakit itu adalah:
1. Terlalu menurutkan hawa nafsu. Banyak tindak kriminal yang terjadi dikarenakan mudahnya manusia menuruti hawa nafsunya. Sebagai contoh, banyak pembunuhan yang terjadi diakibatkan hal2 sepele. Perampokan dan korupsi banyak diakibatkan karena nafsu ingin memiliki harta yang banyak tanpa ingin bekerja keras (dengan halal).
2. Kikir, yang dibagi menjadi:
a. Kikir harta. Kikir jenis ini sudah banyak contohnya. Terlalu sering mengumpulkan harta, tidak peduli dengan cara apapun tanpa mau sedekah, berzakat atau berinfaq. Qur'an sudah memperingatkan manusia di surat Takatsur, bahwa banyak dari manusia yang bermegah-megahan dalam mencari harta, dan lupa bahwa sesungguhnya harta tidak akan dibawa ke kubur.
b. Kikir ilmu. Kikir jenis ini seringkali tidak disadari secara langsung, karena sifatnya yang kasat mata. Banyak diantara kita yang belajar ini itu, menguasai ini itu, dan ahli dalam banyak hal. Akan tetapi, semuanya itu hanya dia gunakan untuk kepentingan diri sendiri, tidak berbagi dengan orang lain. Akibatnya, ilmu tersebut akan menjadi sia2, karena jika dia mati, maka berhentilah ilmu tersebut. Sebaliknya, dengan menyebarkan/berbagi ilmu akan mengakibatkan banyak amalan yang dia terima karena salah satu amalan yang akan selalu mengalir adalah ilmu yang bermanfaat.
c. Kikir kekuasaan. Kikir tipe ini banyak menghinggapi para pemimpin/pejabat. Di saat mereka mempunyai kekuasaan, mereka ingin menjadi tokoh sentral. Semuanya BERGANTUNG kepada dia. Padahal sebaik-baik pemimpin adalah yang kerjanya tidak banyak, karena dia sudah mendistribusikan kepada anak buah/rekan kerjanya. Dia tinggal mengerjakan yang memang benar-benar penting.
3. Ujub, riya', takabur. Urusan ini juga sering tidak disadari. Banyak orang menganggap dirinya suci, bersih. Setelah ikut training diniyah, atau spiritual training atau apapun istilahnya, dia merasa hatinya menjadi bersih. Padahal, pada saat dia menyatakan dirinya/hatinya bersih, maka pada saat itu pula sebenarnya masih ada ketidak bersihan yang melekat di jiwanya.

Marilah kita memohon kepada ALLOH SWT, semoga kita semua terlindung dari 3 penyakit di atas...

Islam tentu saja menyediakan obat untuk ketiga penyakit tersebut. Ketiga obat tersebut adalah:
1. Menjaga dan memelihara batin/rohani kita.
2. Islam sebagai agama yang seimbang tidak hanya memberikan solusi utk rohani, akan tetapi juga jasmani. Kita mesti menjaga dan memelihara jasmani juga.
3. Menjaga keluarga: istri, anak, dan harta kekayaan. Kesemuanya mesti dijaga dengan cara mencari rejeki yang halal dan baik.

Thursday, July 21, 2005

Tentang Ahmadiyah

Seminggu terakhir ini, kita sering membaca berita yang berkaitan dengan Ahmadiyah, terutama karena adanya penyerangan terhadap kampus Ahmadiyah yang terletak di jalan raya Parung Jampang Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Penyerangan dilakukan oleh orang2 berpakaian putih dengan mengatas namakan ormas2 Islam. Banyak reaksi yang bermunculan setelah aksi penyerangan ini. Komnas HAM + kroninya ikut berkomentar dan mengutuk tindak kekerasan ini.

Bahkan, teman kantorku yang non muslim sempat berkomentar dengan sinis. "Yang diserang ALLOHU AKBAR, yang nyerang ALLOHU AKBAR juga. Opo Gusti ora bingung?" Sial...:(

Aku akan memandang kasus ini dari 2 hal terpisah. Secara hukum dan akidah (Islam).

Secara hukum, Ahmadiyah memang mempunyai legitimasi. Organisasi mereka terdaftar secara resmi, bahkan ada AD/ART, sekolah, koperasi. Ahmadiyah di luar negeri bahkan sudah menyiarkan televisi kabel sebagai sarana dakwah mereka. Aku yang awam hukum juga akan mengatakan bahwa penyerangan yang mereka terima adalah PELANGGARAN HUKUM...!!

Apalagi penyerangan ini dilakukan juga oleh sesama muslim. Ya ALLOH, Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Tidak sepantasnya kita merusak benda-benda milik orang lain, dengan dalih apapun. Saat anda melakukan tindak kekerasan kepada orang lain (dan barang miliknya), saat itu juga gelar Rahmatan lil 'Alamin akan hilang dari pandangan penghuni alam semesta ini.

Oleh karena itu, aku SETUJU jika para pelaku pengrusakan tersebut diajukan ke pengadilan dengan tuduhan melakukan tindak kriminal, dst dst, sebagaimana diatur dalam hukum di Indonesia.

Well...tinjauan dari sisi hukum nampaknya sudah cukup ;-)

Kini kita beralih ke tinjauan dari AKIDAH.

Banyak orang yang menganggap Ahmadiyah adalah ajaran Islam. Benar, Ahmadiyah berdasar Islam...namun AKIDAHNYA MENYIMPANG. Benar, Ahmadiyah mengakui ALLOH SWT dan Muhammad Rasulullah SAW...namun mereka juga mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Benar, Ahmadiyah juga sholat 5 waktu...namun mereka hanya mau sholat di tempat2 tertentu (masjid mereka) dan oleh imam2 sholat dari kalangan mereka (selain dari itu, mereka tidak anggap sah sholat yang mereka lakukan). Benar, Ahmadiyah bershodaqoh, berhaji, dst dst...namun mereka menganggap KAFIR orang2 Islam di luar jemaah mereka.

Sejarah Ahmadiyah sendiri tidak terlepas dari campur tangan pemerintah Inggris untuk menundukkan kaum muslim dan menguasai daerah India (Kashmir?). Perlawanan sengit yang dilakukan oleh kaum muslim bisa disetarakan dengan perlawanan rakyat Aceh melawan penjajah Belanda. Sama halnya dengan Belanda, Inggris menggunakan cara 'musuh dalam selimut' (baca: non kekerasan) untuk menaklukkan kaum muslim.

Dengan berbagai tipu daya serta usaha, pemerintah Inggris berhasil 'MENCIPTAKAN' seorang nabi dengan embel2 Islam. Dialah Mirza Ghulam Ahmad. Kucuran dana yang melimpah dikeluarkan pemerintah Inggris demi menyukseskan program mereka ini. Dibuatlah berbagai tipu daya, seperti bla blabla (cari rujukan bukunya), sehingga dalam kurun waktu yang singkat, terkumpullah pengikut Ahmadiyah yang cukup banyak di India. Kemunculan nabi 'baru' ini memicu keresahan, dan akibatnya India (Kashmir) bisa jatuh ke tangan Inggris dengan relatif lebih mudah dari sebelumnya.

Mirza Ghulam Ahmad sendiri menyebarkan Ahmadiyah dimulai dari tanah kelahirannya di Qadian, Punjab pada tahun 1889. Dasar rujukan yang digunakan oleh Mirza Ghulam Ahmad adalah 4 jilid buku berjudul Barahin-i Ahmadiyah (Bukti-bukti Ahmadiyah). Sejak saat itu, penyebaran Ahmadiyah berlangsung dengan cepat. Berbagai metode mereka gunakan: pertemuan umum, debat penerbitan buku, jurnal, koran, dan media2 lainnya.

Keistimewaan/kelebihan (insya ALLOH ini adalah istidraj) dari Ahmadiyah memiliki kemiripan dengan paham Syiah. Mereka banyak menggunakan nalar dalam melakukan pendekatan, membongkar tradisi2 lama yang selama ini telah dijadika acuan. Bagi kalangan muda, hal ini menarik, karena otak, fikiran dan akal mereka serasa mendapat tantangan, dan mereka bisa mengembangkan diri (baik personality maupun tatanan sosial). Tidak heran, jika peraih nobel Fisika dari kalangan muslim, Prof Abdus Salam, adalah seorang Ahmadiyah. Tidak mengherankan pula, jika pemikir2 Islam muda di Indonesia sekarang banyak dikuasai oleh orang2 aliran Syiah.

Aku sendiri lebih toleran kepada aliran Syiah dibandingkan Ahmadiyah, karena pada banyak hal Syiah ~ Islam (meski ada juga Syiah aliran keras yang, menurutku, sudah keluar dari jalur Islam. Mungkin akan dibahas di lain waktu) dibandingkan Ahmadiyah yang jelas2 sudah keluar dari rel Islam.

Oke, mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa aku begitu ekstrim keras kepada Ahmadiyah? Well, ini semua tidak terlepas dari klaim Mirza Ghulam Ahmad bahwa dia adalah NABI TERAKHIR dari kalangan Islam. Tafsiran yang dia gunakan adalah surat Al Ahzab (QS 33) ayat 40, yang terjemahannya,"Muhammad itu bukanlah bapak dari salah seorang kamu, tetapi sesungguhnya itu adalah seorang utusan ALLOH dan penutup segala nabi".

Suatu hal yang sangat menggelikan bukan? Menggunakan referensi orang lain utk mengklaim kebenaran yang dia bawa:D Mirza Ghulam Ahmad sendiri juga berpendapat bahwa dirinya adalah nabi utusan ALLOH SWT yang bergelar al mahdi dan al masih (gelar yang diberikan kepada nabi Isa a.s.). Jelas-jelas ini BERTENTANGAN SEKALI dengan akidah Islam..!! Oleh karenanya tidak ada ampun bagi Ahmadiyah, selain diberlakukan larangan ajarannya...!! Di Malaysia, Singapura dan negara2 lain, Ahmadiyah ~ ajaran yang dikucilkan. Mereka dilarang untuk mengembangkan diri, sama halnya dengan Darul Arqam di Malaysia.

Aku sendiri mempunyai dugaan adanya ketidak sinkronan pejabat Indonesia dalam pemberlakuan larangan Ahmadiyah karena sistem politik Orba yang cenderung memelihara konflik di kalangan Islam, agar mereka (kaum Islam) tidak ada waktu utk ikut berorganisasi dan ikut dalam pemerintahan. Karena pada tahun 80an, MUI (didukung oleh organisasi Islam dunia) sudah jelas sekali MELARANG ajaran Ahmadiyah di wilayah Indonesia. Namun, entah bagaimana ceritanya, kok masih bergentayangan dan banyak 'memakan korban' (fyi, di ITB sendiri sudah cukup banyak para pengikut Ahmadiyah dan Syiah)

Pada perjalanannya, Ahmadiyah terbagi menjadi 2 kelompok:
1. Ahmadiyah Qadian (yang lebih dominan). Aliran ini menjadikan dan meyakini Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi utusan ALLOH SWT yang bergelar al mahdi dan al masih, serta beranggapan orang Islam yang bukan pengikut Ahmadiyah = kafir.
2. Ahmadiyah Lahore. Aliran ini lebih 'moderate', karena tetap mengakui Muhammad Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir, 'hanya' meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi tanpa wahyu yang mereka simbolkan sebagai mujaddid (pembaharu), dalam rangka meluruskan kembali ajaran Islam yang telah banyak menyimpang (versi mereka lhooo..)

So, apapun pernyataan dan bukti yang kaum Ahmadiyah tunjukkan sebagai bukti keislaman mereka, itu semua pada dasarnya hanya dalih agar mereka tetap bisa exist. Karena dari keyakinan mereka saja, mereka tidak termasuk gerakan Islam dan tidak layak disebut Muslim.

Artikel terkait bisa dilihat di sini.
Situs Ahmadiyah bisa dilihat di sini.
Berita lain ttg kebohongan Ahmadiyah bisa dilihat di
sini.

Tuesday, July 12, 2005

Jangan Mudah Meniru, Tirulah dari Sang Uswatun Hasanah

Sudah fitrah manusia untuk selalu meniru orang lain. Seorang bayi bisa berbicara, mengucapkan kata setelah dia melihat dan menirukan dari wajah-wajah yang dia lihat setiap hari, setiap saat. Kita pun, selaku manusia dewasa juga meniru orang lain, sebagaimana kang Ibing ucapkan, kita akan meniru orang tua kita untuk menikah, punya anak, punya rumah, dst dst.

RasulullOh SAW sendiri mengajarkan dan menyebarkan Islam serta hanya 'mengijinkan' amal perbuatan yang telah beliau contohkan. Artinya, umat Islam haruslah MENIRU Suri Tauladan (Uswatun Hasanah) mereka dalam beribadah, karena contoh dari beliau-lah yang paling tepat dan afdhol. Melakukan ibadah selain yang dicontohkan beliau akan diancam dengan hukuman di neraka, karena sifatnya yang bid'ah.

Antara lelaki dan perempuan, aku berpendapat perempuanlah yang sering meniru. Tidak usah repot2, coba anda lihat tayangan iklan di tv, koran, atau media lain. Saya yakin lebih dari 68% ;-) iklan ditujukan untuk kaum hawa. Kosmetik, busana, potongan harga, dst dst yang diperagakan oleh model atau bintang film atau artis, akan membujuk kaum hawa untuk menyisihkan sebagian harta mereka dan membeli produk tersebut demi agar mereka MIRIP dengan idola mereka itu.

Sesungguhnya, Islam tidaklah melarang tiru meniru ini, selama dalam koridor yang baik, tidak bertentangan dengan agama. Rasululloh SAW beserta keluarga beliau sendiri sudah memberikan banyak contoh yang baik untuk kehidupan sehari-hari. Hidup sederhana, tidak berlebihan, bisa menjadi manfaat (jalan kebaikan) bagi manusia (+alam) sekitar, dst dst. Semestinya hal seperti inilah yang ditiru dan dipraktekkan oleh kaum Islam.

Akan tetapi, kita (kaum muslim) yang hidup di alam modern ini, telah dijadikan sasaran 'tembak' yang empuk oleh kaum Nasrani dan Yahudi. Beribu cara dilakukan untuk membuat kita berpaling dari sebaik-baik contoh yang semestinya kita ikuti, menjadi domba dan penganut serta peniru yang setia dari contoh kaum Nasrani dan Yahudi.

Betapa banyak kaum muslimah yang telah menutup auratnya kemudian menanggalkan penutup auratnya, demi mengejar karir atau hal2 yang bersifat duniawi lainnya. Seorang lelaki minum minuman keras di sebuah pesta demi menghormati tuan rumah. Anak membantah dan melawan orang tuanya karena mencontoh tayangan televisi, yang memperlihatkan adegan seorang anak membangkang terhadap perintah orang tuanya. Masih banyak hal lain yang diciptakan Nasrani dan Yahudi demi membuat kita semakin jauh dari contoh yang Islami.

Tidaklah heran Rasululloh SAW pernah bersabda yang intinya bahwa kelak umat beliau akan meniru perbuatan-perbuatan kaum Yahudi dan Nasrani. Beliau bahkan mengancam bahwa barang siapa umat beliau yang meniru perbuatan-perbuatan kaum Yahudi dan Nasrani berarti umat beliau telah keluar dari naungan beliau dan menjadi bagian kaum Yahudi dan Nasrani.

Masya ALLOH...sedemikian keras ancaman Rasululloh SAW, demi umatnya tetap menjadi umat terbaik dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang diajarkan musuh-musuh Islam.

Mari kita tengok diri kita sekarang, apakah kita sudah mencontoh cara hidup Rasululloh SAW? Tentunya mencontoh bukan berarti mencontoh begitu saja mentah-mentah. Semuanya mesti didasarkan argumen dan logika juga. Sebagai contoh, kita di Indonesia (menurutku) tidak perlu menggunakan gamis sebagai baju sehari-hari, karena lingkungan Indonesia tidaklah sama. Namun, untuk urusan JILBAB, INI JELAS2 HARUS DILAKSANAKAN KARENA SUDAH TERCANTUM DI AL QUR'AN, bukan sekedar budaya.

Aku mengingatkan diriku dan mengajak rekan2 muslim semua utk mulai mencermati pola hidup kita, apakah sudah sesuai dengan contoh dari Rasululloh SAW. Silakan memberi komentar dan menuliskan contoh kehidupan yang Islami, lalu sedikit demi sedikit kita mulai praktikkan di kehidupan sehari-hari.

Catatan: aku sudah pernah menuliskan beberapa contoh yang diberikan Rasululloh SAW. Silakan cek di sini untuk contoh berpakaian dan sini untuk contoh makan Rasululloh SAW.

Sunday, July 10, 2005

Status Hoka Hoka Bento

ditendang dari milis [halal-baik-enak@yahoogroups.com]
Meragukan Resto Jepang

Resto Jepang tergolong favorit bagi lidah Indonesia. Tapi, sebagian orang meragukan kehalalannya

''Pak Anton, bagaimana status kehalalan restoran Hanamasa? Yang saya tahu, Hanamasa pemilik sahamnya kan Pak Eric Thohir (Republika). Karena itu, dulunya saya pikir sudah mendapat sertifikat halal,'' tanya Dini kepada DR Anton Apriyantono melalui milis halal_baik_enak.

Mengingat Hanamasa cukup sering dipertanyakan, beberapa waktu lalu Anton lantas mengecek statusnya langsung ke database LPPOM MUI. Dari pengurus LPPOM Anton tahu, Hanamasa memang pernah meminta diaudit kehalalannya. Nah, ketika itulah, LPPOM menemukan bahan-bahan haram yang digunakan Hanamasa seperti mirin, sake, dan rhum.

Mirin, menurut kamus resep masakan Jepang, adalah alokohol manis yang dibuat dari mochigome dan komekoji (yeast). Ada dua type mirin, yaitu hon dan shin. Shin mengandung alkohol kurang dari 1%. Mirin merupakan bahan esensial dalam makanan Jepang. Sake adalah arak putih yang biasanya terbuat dari air perasan beras ketan, anggur atau tape. Sedangkan rhum, tergolong wine kelas berat.

Sayangnya, setelah dijelaskan oleh LPPOM MUI perihal bahan-bahan bermasalah tersebut, Hanamasa tidak datang-datang lagi ke LPPOM MUI. ''Mereka tidak melanjutkan proses auditingnya,'' ungkap Anton. Namun, resto Jepang ini tampaknya nekad. Di sebuah majalah Islam, dia mengiklankan dirinya sebagai resto halal. ''Karena dimuat di majalah Islam, saya pikir Hanamasa sudah bersertifikat halal,'' kata Dini. Pembaca majalah yang sama, Berlia Saridanti, setelah menemukan iklan itu lantas meminta konfirmasi pada teman-teman dan kantor majalah tersebut. ''Katanya sudah halal, meskipun saya tidak menemukannya di Jurnal Halal,'' kata Berlia.

Berdasarkan laporan masyarakat, LPPOM MUI pernah menegur pengelola Hanamasa untuk tidak mengklaim dirinya halal. Tapi, Hanamasa nekad saja. Resto Jepang lain yang kerap dipersoalkan adalah Hoka Hoka Bento (Hokben). ''Sampai saat ini Hokben belum mendapatkan sertifikat halal,'' tegas Anton. Ia menambahkan, setahu saya belum ada satu restoran Jepang pun yang sudah mendapatkan sertifikat halal. ''Dari segi kehalalannya makanan Jepang jelas rawan karena banyak menggunakan sake dan mirin. Saya cenderung untuk menganjurkan menghindari restoran Jepang.''

Pernah, Anton berkisah, di suatu industri dirinya memberikan penjelasan mengenai sistem jaminan halal. Pada saat makan siang, semua peserta disuguhi paket Hoka Hoka Bento. ''Begitu saya tahu, langsung saja dengan tegas dan sopan saya menolak makanan tersebut dan minta diganti dengan makanan dari restoran padang saja. Alhamdulilah, orang yang di industri tersebut mau mengganti dan bisa memahami permintaan saya,'' kata Anton.

Ia menyayangkan, tampaknya masih banyak orang Islam yang kurang peduli pada soal kehalalan makanan, termasuk masakan Jepang. ''Hanamasa itu kan pemiliknya muslim,'' keluh Anton. Lihat saja, katanya, yang datang ke Hoka Hoka Bento bahkan banyak yang berjilbab. Nah, sikap konsumen inilah yang membuat pengusaha resto nekad.

Maka, Anton Apriyantono mengajak semua kalangan untuk menyadarkan konsumen dengan berbagai usaha dan cara yang baik. Selain itu, juga mendidik sikap kritis konsumen muslim. ''Selama konsumen tidak selektif, maka pihak restoran akan tenang-tenang saja meskipun tidak mau mengurus sertifikat halal dan tetap menggunakan sake, mirin dan bahan haram lainnya,''tandas Anton.

Tapi, jika Anda penikmat masakan Jepang, jangan khawatir. Cobalah datang ke Saki-yuki, Japanese Food, di kawasan Blok S Jakarta Selatan. Menurut pengelolanya, Saki-yuki adalah Warung Jepang kaki lima penyedia bermacam-macam masakan Jepang halal. ''Salah satu visi dan misi kami adalah menyediakan masakan Jepang yang halal, sesuai dengan pronsip halal-haram dalam syari'at Islam,'' kata pengelolanya. Selain tidak menggunakan bahan semacam rhum, mirin, sake, atau angchiu, ia pun mengaku hanya menggunakan komponen-komponen dasar yang jelas kehalalannya dan telah mendapatkan sertifikat halal MUI.
(nurbowo/FIKRI/INSANI).

Artikel terkait bisa dilihat di sini.

(ps: bisa jadi ini adalah perang dagang, terutama di paragraf terakhir disebutkan nama restoran yang (mengklaim) dirinya halal;-) Terlepas dari itu semua, halal haram ini memang patut membuat kita lebih berhati-hati.)

Friday, July 08, 2005

Intisari Khutbah Jum'at - 20050708

Khutbah Jum'at (di client) kali ini mengambil tema sikap dan tingkah laku manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Sebagai seorang muslim, tentunya kita sudah sering melafadzkan kalimah2 tauhid, tahmid, tahlil, dst dst...akan tetapi pada kenyataannya, masih banyak hal yang mesti diperhatikan dan ditelusuri ulang berkaitan dengan ibadah yang kita lakukan.

Khatib menyebutkan, betapa kita sering melafadzkan Subhanalloh (Maha Suci ALLOH), namun seringkali kita merasa lebih suci (terbebas dari dosa) dan menganggap orang lain bergelimang dengan dosa dan tidak akan diampuni oleh ALLOH. Ucapan Alhamdulillah (Segala Puja dan Puji bagi ALLOH) menjadi tidak berarti ketika kita menyia-nyiakan setiap nikmat ALLOH, tidak menggunakan sebagaimana ALLOH harapkan. Perkataan Laa Ilaa Ha Illallah (Tidak ada Tuhan selain ALLOH) tidak nampak ketika kita lebih memilih menjadi hamba pekerjaan dan bisnis, padahal ALLOH lah pemilik segala pekerjaan dan bisnis yang ada. Dan akhirnya ALLOHU AKBAR (ALLOH Maha Besar) terabaikan ketika kita merasa lebih hebat, dan menjadikan pekerjaan kita sebagai power untuk bisa menguasai dan menindas orang lain.

Di akhir khutbah, Khatib mengajak para hadirin untuk merenungkan lagi semua kegiatan yang telah dilakukan. Hindari perbuatan yang sia-sia, perbanyak amal kebajikan, shodaqoh karena sesungguhnya bekal yang akan dibawa ke akhirat adalah segala kebajikan yang qt lakukan, bukan harta benda, karena itu semua tidak akan ada nilainya
di hadapan ALLOH SWT.

Wednesday, July 06, 2005

SMS Tausyiah Libur Sementara

Karena ada sesuatu hal, maka sms tausyiah diliburkan untuk sementara. Mohon maaf kepada rekan2. Bagi yang ingin bergabung, silakan kirim sms ke 0818 634729 dengan isi sms: join tausyiah :)

FREE alias GRATIS :)

Resensi Buku - Karung Mutiara Al Ghazali

Aku pertama kali membaca tulisan imam Ghazali sekitar 15 tahun, saat aku SMP-SMA. Semuanya bermula dari buku milik Bapakku dengan cover kepala seorang lelaki yang 1/2 gundul dengan jenggot tebal.

Well...10 menit membaca isi buku (lupa judulnya, mesti search lagi nich), kepalaku langsung pening...karena kandungannya yang belum 'nyampe' ke otakku. Meski demikian, bukan berarti aku tidak menyukai tulisan2nya, namun nampaknya aku mesti cari yang kandungannya lebih ringan dan sudah bisa 'dijangkau' otakku. Sejak saat itu, jika ada tulisan yang berkaitan dengan imam Al Ghazali, aku sempatkan diri untuk membaca, meski tulisan yang muncul sekedar cuplikan sebuah artikel di koran atau majalah.

Lambat laun, seiring perkembangan waktu, aku sudah lebih banyak memahami tulisan2 imam Ghazali, meski belum semua karyanya aku baca tapi aku sendiri bisa bayangkan tingkatan filosof dan sufi beliau. Aku sempat berpikir, bagaimana metode yang paling baik untuk menyebarluaskan ilmu dan ajaran imam Ghazali ini, tanpa membuat si pembaca mengernyitkan dahi, memijat kepala dan akhinrya menjadi pusing dibuatnya setelah membaca karya beliau ini.

Tak disangka, tgl 2 Juli lalu, saat ada acara kumpul warga id gmail, seorang temanku (Febz) menyarankan buku ini (Karung Mutiara Al Ghazali). Sebuah buku yang menceritakan/bercerita tentang kisah-kisah yang dimuat buku2 imam Ghazali, namun dengan metode yang sedikit 'nyeleneh', karena menggunakan media komik untuk menyampaikan kandungannya.

Aku cukup membaca 1-2 kisah dari buku ini, sebelum akhirnya memutuskan untuk segera membelinya. So, hari minggu aku langsung hunting di toko buku di Ambassador, dan dengan mudah mendapatkannya. So, tidak butuh waktu lama untuk melalap habis dan mempelajari ilmu dari imam Ghazali, jika dibandingkan dengan buku2nya dengan tebal >=200 halaman, aku melihat buku ini sebagai solusi alternatif utk memudahkan pembaca mempelajari dan memahami pikiran imam Ghazali.

Sebagai contoh, sebuah kisah tentang Nabi Isa as yang memperingati kepada umat manusia tentang bahayanya dunia, disajikan secara apik dan (cenderung) lebih mudah ditelaah. Di kisah lain, ada cerita tentang Umar bin Khatab yang begitu menjaga perutnya dari makanan haram, dst...dst..:)

Terlepas dari kemudahan penyampaian pokok pikiran imam Ghazali, masih ada beberapa hal yang menjadi pikiranku berkaitan dengan penerbitan buku 'komik' imam Ghazali ini:
1. Hukum menggambar nabi. Beberapa imam TIDAK MENGIJINKAN SAMA SEKALI menggambar nabi (tidak saja nabi Muhammad SAW). Namun ada juga imam yang membolehkan. Perbedaan pendapat ini pada intinya dimaksudkan
agar jangan sampai umat Islam MENYEMBAH sosok nabi yang digambar tersebut.
2. Penggunaan bahasa. Di 'komik' ini digunakan beberapa istilah 'prokem' seperti Ke'o (istilah lain dari oke), kemudian dialek Madura utk hamba sahaya, lalu ada kata 'komisi', dst dst. Hmmmm...yang terpikir olehku, apakah DIBOLEHKAN 'modernisasi' kata2 dakwah? Menurut pandanganku, ini bisa menjadi 2 sisi mata pedang. Di satu sisi bisa menarik kaum muda utk mempelajari, karena 'kedekatan' culture metode dakwah dengan bahasa mereka sehari-hari. Di sisi lain, (ini sih cenderung ekstrim dan ketakutanku saja) mereka jadi lebih senang menggunakan bahasa yang 'DITAKUTKAN' akan melunturkan nilai dakwah. Sebagai solusi, aku berharap modernisasi ini boleh diperkenalkan, namun jika telah melangkah ke pendalaman materi, hendaknya modernisasi ini diiringi dengan istilah2 dakwah yang 'sesungguhnya' (bahasa Al Qur'an), dengan adanya pembimbing (da'i/ulama senior).
3. Seberapa efektif metode ini dalam meningkatkan kegairahan kaum muda utk belajar ilmu agama, jika dibandingkan dengan metode konvensional (pesantren)? Mesti dilakukan survei serius mengenai hal ini.

Akhir kata, silakan beli buku ini, dan mulailah membaca, merenung, memahami, dan menerapkan (dalam kehidupan sehari-hari) setiap moral+hikmah yang terkandung dari tiap kisah. Semoga menjadikan qt menjadi muslim/ah yang lebih baik kualitasnya:)

Sunday, July 03, 2005

Tentang Misi Hidup - by Aa Gym

Diambil dari Bab terakhir buku Zikrul Maut karya Abdullah Gymnastiar, MQS Publishing

Kita hadir di dunia ini minimal memiliki 3 misi. Pertama, sebagai hamba Alloh. Oleh karena itu, jadikanlah semua aktivitas kita sebagai sarana ibadah kepada Alloh SWT. Kegelisahan timbul karena kita kurang ilmu, karena terlalu cinta dunia, juga karena sangat enggan beribadah. Padahal, Alloh mendesain ritme hidup kita untuk ibadah. Karir kehidupan kita pun bisa optimal bila kita menyempurnakan ibadah.

Kedua, sebagai khalifah. Berkiprahlah di dunia ini dengan karya terbaik. Sebagai khalifah, selain mensejahterakan diri, kita juga harus mensejahterakan orang lain. Kemudian interksi kita di dunia ini selain mensejahterakan secara lahir, juga harus bisa menjadi cahaya secara bathin. Artinya, kita harus mengeksploitir lahir bathin agar bisa melakukan dan mempersembahkan karya terbaik.

Ketiga, seb! agai pendakwah. Selain niat beribadah dengan ikhlas, kita juga harus menjadi orang yang bisa menjadi contoh kebaikan, pembawa misi kemuliaan.

Ingat, sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi yang lain. Oleh karena itu, kalau kita ingin mengetahui tingkat keberuntungan kita, lihatlah sampai sejauh mana kita berjuang sekuat tenaga dalam hidup ini mengeksploitir tenaga, pikiran, dan waktu kita untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Kalau ini menjadi tata nilai kita, hidup kita akan nikmat.

Rezeki kita yang sesungguhnya adalah yang kita tabung dan kita nafkahkan di jalan Alloh, Carilah rezeki setiap hari dengan niat agar makin banyak orang yang lapar bisa makan dengan keringat kita. Makin banyak orang yang tidak berpakaian bisa hangat dengan jerih payah kita. Makin banyak orang yang tidak berilmu bisa belajar dengan tetesan keringat kita. Bila semua itu dilakukan dengan ikhlas karena Alloh semata, Insya Alloh akan menjadi amal. Inilah mis! i hidup kita.

Kemudian, tingkatkan profesionalisme kita, hingga kita tidak hanya memberikan manfaat dengan menyuplai harta, tapi juga bisa menyuplai ilmu, wawasan, dan pengalaman bagi orang lain dengan kemuliaan.

Andai hidup kita yang sekali-kalinya di dunia ini bagai cahaya matahari yang memancar, menerangi orang-orang yang berada dalam kegelapan, menumbuhkan bibit-bibit kemuliaan, dan menyegarkan yang layu oleh terjangan kehidupan, maka kita akan menjadi orang yang terus hidup kebaikannya. Inilah kesuksesan yang hakiki.

Orang yang sukses itu bukan orang yang dipuji oleh manusia karena harta kekayaan, gelar, pangkat atau jabatannya. Itu kecil, itu hanyalah topeng dan aksesoris duniawi belaka.

Aksesoris duniawi apapun yang kita miliki, itu hanyalah sekedar tempelan sederhana karena aset termahal kita adalah kematangan pribadi kita. Pensiun tidak akan menjadi masalah bila diri kita jauh lebih berkualitas daripada pangkat kita. Berbeda dengan orang yang ha! nya sibuk bersembunyi di balik topeng, maka pensiun, dimutasi, atau bertambah tua bisa menimbulkan kegelisahan tiada tara karena memang itulah tempat persembunyiannya. Pensiun atau diambil pangkat dan jabatan justru akan memperjelas isi diri kita sesungguhnya.

Kemuliaan hakiki bagi kita adalah sejauh mana hidup kita mempunyai makna dan nilai yang dahsyat bagi peradaban dan kesejahteraan umat manusia, yang didasari karena Alloh semata. Karena itu, latihlah diri kita bagaimana agar hidup yang sekali-kalinya ini mempunyai nilai manfaat yang sebesar-besarnya.

Percayalah saudara-saudaraku sekalian, kita tidak akan selamat dan berbahagia dengan apa yang kita kumpulkan, tapi kita akan jauh lebih berbahagia bila kita bisa menafkahkan apa yang Alloh titipkan pada kita. Jaminan Alloh tidak datang kepada orang yang kikir, tapi datang kepada ahli sedekah baik lahir maupun batin.

Semoga Alloh mengaruniakan kepada kita kearifan demi kearifan agar kekayaan termahal dalam hidup ! kita, yakni perubahan diri kita, menjadi semakin matang, dewasa, penuh manfaat, tidak cinta dunia, cemerlang dengan keikhlasan, meninggi dengan kerendahan hati, dan semakin mempesona dengan kemuliaan akhlak.

Marilah kita menjadi pribadi yang baru yang mempunyai orientasi sebagai ahli ibadah, sebagai khalifah yang berkarya dan sebagai contoh kebaikan. Kita tinggalkan dunia ini setelah mempersembahkan karya terbaik kita. Kita sambut saat kematian kita esok lusa dengan karya terbaik kita yang bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat nanti.

(Fahmi: mudah2an qt,terutama buat penulis, bisa menerapkan hal ini, karena sesungguhnya godaan dan tantangan kadang melemahkan dan membuat qt 'malas' (untuk istiqomah) untuk menerapkannya)

Friday, July 01, 2005

Intisari Khutbah Jum'at - 20050701

Pada Jum'at kali ini, aku 'magang' lagi di client, so aku langsung aza tulis ikhtisarnya.

Khutbah Jum'at kali ini membahas tentang pendidikan anak. Aku tidak sempat mengingat semua hal yang diutarakan khatib, namun secara garis besar aku tangkap bahwa sebagai orang tua, ada beberapa kewajiban yang mesti dilakukan terkait dengan perkembangan anaknya, yang telah menjadi anugerah sekaligus amanah dari ALLOH SWT.

Beberapa kewajiban tersebut adalah:
1. Memberi nama yang baik. Rasululloh SAW memperbolehkan nama anak diambil dari Asmaul Husna, namun MESTI ditambahkan sesuatu. Misalnya menggunakan nama Rahman, maka 'jadikan' Abdul Rahman, dst. Diperbolehkan juga untuk mengambil nama malaikat, dengan syarat 'tambahan' serupa seperti sebelumnya.

2. Mengaqiqahkan. Jika anaknya lelaki maka mesti memotong 2 ekor kambing. Jika perempuan maka 1 ekor kambing.

3. Mengkhitankan, jika anaknya lelaki. Adapun untuk perempuan, khitan adalah hal untuk memuliakannya.

4. Wajib menafkahi dengan rejeki yang halal. Akhlak seorang anak bergantung dari kehalalan rejeki yang didapat orang tuanya, meskipun gizi juga berpengaruh... Namun gizi berpengaruh ke fisik, sementara halal akan berpengaruh ke mental.

Poin-poin lain tidak sempat aku catat, karena kehabisan kertas ;) Namun dari sini, kita bisa ambil hikmahnya, bahwa MINIMAL 4 point di atas mesti kita tunaikan selaku orang tua, agar anak qt menjadi anak yang saleh dan berbakti pada orang tuanya:)

Thursday, June 30, 2005

DOA YANG SELALU DIKABULKAN - nice story

DOA YANG SELALU DIKABULKAN

(Helvy Tiana Rosa)

Pagi itu, 3 Mei 1998, dari Jakarta, saya diundang mengisi seminar di IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Saya duduk dibangku kedua dari depan sambil menunggu kedatangan pembicara lain, Mimin Aminah, yang belum saya kenal.

Jam sembilan tepat, panitia menghampiri saya dan memperkenalkan ia yang baru saja tiba. Saya segeraberdiri menyambut senyumnya yang lebih dulu merekah.Ia seorang yang bertubuh besar, ramah, dalam balutan gamis biru dan jilbab putih yang cukup panjang. Kami berjabat tangan erat, dan saat itu tegas dalam pandangan saya dua kruk (tongkat penyangga yang dikenakan-nya) serta sepasang kaki lemah dan kecil yang ditutupi kaos kaki putih.

Sesaat batin saya hening, lalu melafazkan kalimat takbir dan tasbih.

Saat acara seminar dimulai, saya mendapat giliran pertama.Saya bahagia karena para peserta tampak antusias.Begitujuga ketika giliran Mimin tiba.Semua memperhatikan dengan seksama apa yangdisampaikannya. Kata-kata yang dikemukakannya indah dengan retorika yang menarik. Wawasannya luas, pengamatannya akurat.

Saya tengah memandang wajah dengan pipi merah jambu itu saat Mimin berkata dengan nada datar. "Saya diuji Allah dengan cacat kaki ini seumur hidup saya."
Ia tersenyum. "Saya lahir dalam keadaan seperti ini.
Mungkin banyak orang akan pesimis menghadapi keadaan yang demikian, tetapi sejak kecil saya telah memohon sesuatu pada Allah. Saya berdoa agar saat orang lain melihat saya, tak ada yang diingat dan disebutnya kecuali Allah," Ia terdiam sesaat dan kembali tersenyum. "Ya, agar mereka ingat Allah saat menatap saya. Itu saja."

Dulu tak ada orang yang menyangka bahwa ia akan bisa kuliah. "Saya kuliah di Fakultas Psikologi," katanyaseraya menambahkan bahwa teman-teman pria dan wanita di Universitas Islam Bandung-tempat kuliahnya itu-senantiasa bergantian membantunya menaiki tangga bila kuliah diadakan di lantai dua atau tiga. Bahkan mereka hafal jam datang serta jam mata kuliah yang diikutinya. "Di antara mereka ada yang membawakan sebelah tongkat saya, ada yang memapah, ada juga yang menunggu di atas," kenangnya.

Dan civitas academica yang lain? Menurut Mimin ia sering mendengar orang menyebut-nyebut nama Allah saat menatapnya. "Mereka berkata: Ya Allah, bisa juga ya dia kuliah," senyumnya mengembang lagi. "Saya bahagia karena mereka menyebut nama Allah. Bahkan ketika saya berhasil menamatkan kuliah, keluarga, kerabat atau teman kembali memuji Allah.

Alhamdulillah, Allah memang Maha Besar. Begitu kata mereka."

Muslimah bersahaja kelahiran tahun 1966 ini juga berkata bahwa ia tak pernah ber-mimpi akan ada lelaki yang mau mempersuntingnya. "Kita tahu, terkadang orang normal pun susah mendapatkan jodoh, apalagi seorang yang cacat seperti saya. Ya tawakal saja."

Makanya semua geger, ketika tahun 1993 ada seorang lelaki yang saleh, mapan dan normal melamarnya. "Dan lagi-lagi saat walimah, saya dengar banyak orang menyebut-nyebut nama Allah dengan takjub. Allah itu maha kuasa, ya. Maha adil! Masya Allah, Alhamdulillah, dan sebagainya," ujarnya penuh syukur.

Saya memandang Mimin dalam. Menyelami batinnya dengan mata mengembun.

"Lalu saat saya hamil, hampir semua yang bertemu saya, bahkan orang yang tak mengenal saya, menatap takjub seraya lagi-lagi mengagungkan asma Allah.

Ketika saya hamil besar, banyak orang menyarankan agar saya tidak ke bidan, melainkan ke dokter untuk operasi. Bagaimana pun saat seorang ibu melahirkan otot-otot panggul dan kaki sangat berperan. Namun saya pasrah. Saya merasa tak ada masalah dan yakin bila Allah berkehendak semua akan menjadi mudah. Dan Alhamdulillah, saya melahirkan lancar dibantu bidan," pipi Mimin memerah kembali. "Semua orang melihat saya dan mereka mengingat Allah. Allahu Akbar, Allah memang Maha Adil, kata mereka berulang-ulang."

Hening. Ia terdiam agak lama.

Mata saya basah, menyelami batin Mimin. Tiba-tiba saya merasa syukur saya teramat dangkal dibandingkannikmatNya selama ini. Rasa malu menyergap seluruh keberadaan saya.

Saya belum apa-apa. Yang selama ini telah saya lakukan bukanlah apa-apa.

Astaghfirullah. Tiba-tiba saya ingin segera turun dari tempat saya duduk sebagai pembicara sekarang, dan pertamakalinya selama hidup saya, saya menahan airmata diatas podium. Bisakah orang ingat pada Allah saatmemandang saya, seperti saat mereka memandang Mimin?

Saat seminar usai dan Mimin dibantu turun dari panggung, pandangan saya masih kabur. Juga saat seorang (dari dua) anaknya menghambur ke pelukannya.

Wajah teduh Mimin tersenyum bahagia, sementara telapak tangan kanannya berusaha membelai kepala si anak. Tiba-tiba saya seperti melihat anak saya, yang selalu bisa saya gendong kapan saya suka. Ya, Allah betapa banyak kenikmatan yang Kau berikan padaku.

Ketika Mimin pamit seraya merangkul saya dengan erat dan berkata betapa dia men-cintai saya karena Allah, seperti ada suara menggema di seluruh rongga jiwa saya. "Subhanallah, Maha besar Engkau ya Robbi, yang telah memberi pelajaran pada saya dari pertemuan dengan hambaMu ini.Kekalkanlah persaudaraan kami di Sabilillah. Selamanya. Amin."

Mimin benar. Memandangnya, saya pun ingat padaNya. Dan cinta saya pada Sang Pencipta, yang menjadikan saya sebagaimana adanya, semakin mengkristal.

Apakah Anda Ingin Menjadi Istri yang Selalu Dicintai Suami?

Kebanyakan istri beranggapan bahwa mereka berhak atas cinta suaminya, anggapan ini tidak sepenuhnya salah, karena memang salah satu pilar tegaknya sebuah rumah tangga bahagia adalah adanya mawaddah (cinta) antara suami istri. Tetapi, patut direnungkan, bahwa cinta tidak datang dengan sendirinya, dan ketika ia hadir tidak ada yang bisa menjamin ia akan menetap selamanya. Ini artinya adalah bahwa cinta memerlukan usaha! Jika ingin suami selalu mencintai anda, maka sebaiknya anda jangan hanya berkata "Loh! Dia kan suami saya, otomatis dia mencintai saya dong! Kalau tidak ngapain dia memilih saya menjadi istrinya."

Bahwa suami mencintai anda karena anda adalah istrinya, memang betul tetapi apakah anda yakin cintanya selalu ada dan terus ada selamanya? Banyak perempuan tidak yakin setelah menjalani kehidupan rumah tangganya sekian tahun, apakah suaminya masih mencintai dirinya seperti dulu? Untuk itu berhentilah untuk bersikap pragmatis, berusahalah agar suami anda selalu cinta, bahkan dari hari ke hari semakin bertambah cintanya kepada anda.

Sebelum membicarakan cara membuat suami selalu cinta, ada satu hal yang menjadi inti persoalan dan tidak boleh dilupakan, yaitu cinta adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya, dan inilah yang disebut dengan cinta yang hakiki atau cinta sejati. Allah lah pemilik cinta dan Allah lah yang menjadikan cinta di antara suami istri. "Dan di antara ayat-ayatnya adalah diciptakanNya untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar-Ruum: 21)

Oleh karena itu, seorang istri yang selalu ingin dicintai suaminya, hendaknya menyadari bahwa jurus yang paling efektif untuk meraih itu semua adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah AWT, dengan cara berusaha sekuat tenaga menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya, dengan kata lain berusaha menjadi muslimah yang shalihah. Harm bin Hayyan seorang ulama di masa Khalifah Umar bin Khattab ra berkata, "Tiada seorang hamba yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, melainkan Allah SWT akan mendekatkan hati orang-orang mukmin kepadanya, dan istri yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, maka Allah akan mendekatkan hati suaminya kepadanya, sampai ia mendapatkan cintanya."

Enam saran agar suami selalu cinta:

1. Berusaha dengan tulus dan ikhlas menyerahkan hidupnya untuk berbakti kepada suami sambil berharap pahala Allah SWT, meskipun sang istri sibuk di luar rumah tapi ia tidak terlena dan lupa bahwa ia memiliki peluang meraih syurga Allah dengan berbakti kepada suami. "Apabila seorang perempuan menunaikan sholat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, maka ia akan masuk syurga." (HR Al-Bazzar). Istri seperti ini memiliki nilai yang tinggi di mata suaminya dan akan selalu dicintai suaminya.

2. Berusaha menjadi perempuan yang bersahaja dalam nafkah, artinya tidak banyak menuntut, menerima dengan rasa syukur betapa pun sedikitnya pemberian suami, dan tidak boleh berlebihan dalam membelanjakan nafkah yang diberikan oleh suami. Bila anda sanggup selalu bersikap seperti ini maka cinta suami akan selalu tercurah pada anda.

3. Sederhana dalam penampilan, karena dari hasil penelitian umumnya laki-laki tidak menyukai perempuan yang berpenampilan seronok dengan wajah penuh riasan tebal, sebaliknya kesederhanaan lebih menarik bagi mereka, sebab menurut mereka lebih memancarkan kecantikan perempuan. Tetapi ini bersifat relatif, sebaiknya kenali dulu kecenderungan suami anda, apakah suami anda menyukai penampilan yang wah atau yang sederhana. "Sebaik-baiknya perempuan adalah yang menyenangkanmu bila engkau memandangnya, mentaatimu bila engkau perintahkan dan menjaga dirinya dan hartamu bila engkau tidak di rumah." (HR Thabrani)

4. Berusaha untuk selalu sabar dan tidak menyakiti hati suami. Perbedaan pendapat dan perselisihan antara suami istri terkadang dapat memicu terjadinya pertengkaran kecil atau besar. Bila anda menghadapi keadaan ini, maka ingatlah bahwa anda sedang berhadapan dengan dengan seseorang yang Allah berikan yang sangat besar atas diri anda. "Seorang perempuan belum dianggap menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR Ibnu Majah). Untuk itu apapun yang bergejolak di hati anda maka berusaha untuk tetap sabar agar tidak menyakiti hati suami anda.

5. Dapat mendampingi suami baik dalam suka maupun duka. Apapun yang dialami suami anda, berusahalah untuk menjadi pendampingnya yang setia. Misalnya di saat suka menjadi pengingat agar suami tidak terlena, dan di saat duka menjadi pelipur lara.

6. Berusahalah menjadi partner yang menyenangkan di kamar tidur. Banyak perempuan yang masih merasa malu untuk bersikap agresif kepada suaminya sendiri. Hal ini disebabkan adanya anggapan perempuan yang agresif terkesan murahan dan tidak terhormat. Anggapan ini tidak berlaku bagi seorang istri yang agresif terhadap suaminya sendiri. Belajarlah cara dan teknik menyenangkan suami di tempat tidur dan anda akan mendapati suami selalu melimpahkan cintanya untuk anda.

Tulisan ini pernah dimuat di majalah Safina No. 10, bulan Januari 2004

Tuesday, June 28, 2005

(dari sebuah milis) Tuhan Kok Dilapori

Tulisan ini ingin menyorot kebiasaan cara kita do'a. Banyak orang berdo'a 'seperti “laporan” kepada Allah. Seperti apa doa laporan? Coba simak kalimat berikut ini, “Ya Allah, hari ini tanggal 2 April 2005 kami hadir di Alun‑alun ini dalam rangka mengikuti Upacara HUT Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 58.” Atau, dengan doa “Ya Allah, hari ini kami hadir di pendopo, untuk mengikuti acara serah terima jabatan eselon III. Sekitar 20 orang melakukan serahterima jabatan ini, dan disaksikan oleh sekitar 200 orang karyawan kantor Pemerintah Daerah. Maka,..” Dst.

Setelah “laporan” biasanya disambung dengan do'a memohon ampun kepada Tuhan, dan sederet permohonan lain, Ini terkesan lucu, masak Allah dilapori. Wong manusia melakukan apa saja atas pertolongan Allah. Allah mengetahui apa yang kita lakukan, dan yang kita rencanakan sehingga tidak perlu dilapori. Terus terang, terhadap do'a yang model begini, hati ini enggan mengamini. Apanya yang diamini wong isinya laporan hal‑hal yang sudah jelas. Untuk mengamininya malu kepada Tuhan, sebaiknya hilangkan laporan dalam do'a. Langsung to the point aja, Kata ulama sufi, ada doa panjang tetapi sedikit dikabulkan, dan ada kalanya doa pendek tetapi permintaannya dikabulkan semua Nah, pilih yang mana?

Rasulullah saw menegaskan, Ad do'au muhul 'ibadah (Doa itu otaknya ibadah), Perbanyak do'a agar kita dapat pahala. Hamba yang enggan berdo'a, di hatinya ada kesombongan. Allah tidak cinta kepada orang yang sombong. Mengapa kita mesti berdo’a. Bukankah Allah maha mengetahui setiap gerak‑gerik hati kita sehingga tanpa berdo’a pun Allah sudah mengerti. Bahkan, gerak‑geriknya hati itu atas kehendak Allah juga, Jangankan berdo'a, melamun atau menghayal saja Allah sudah mengerti. Hayalan dan angan‑angan yang muncul itu pun dimunculkan oleh Allah juga. Maka, Allah mengerti semua lamunan dan hayalan kita. Tapi itu kan lamunan dan hayalan, bukan do'a. Do'a artinya meminta, karenanya harus jelas apa saja yang kita minta kepada Allah, bukan hanya dibayangkan. Dan berdo'a itu juga perintah Allah. “U'uuni astajib lakum.” artinya, Mintalah kepadaKu, akan Kukabulkan permintaanmu.

Ada penelitian, Bahwa do’a yang kita lakukan 80% isinya ditujukan untuk kepentingan dirinya sendiri, Banyak orang lupa mendo’akan orang lain. Orang bijak adalah orang yang diam‑diam tanpa sepengetahuan orang lain mendo’akan orang yang pernah mendolimi dirinya agar menjadi orang baik. Nah, bisakah kita mendo’akan orang yang pernah menyakiti hati kita agar diampuni dosanya oleh Allah? Agama memberi inf! ormasi bahwa ada sejumlah orang yang do’anya mustajabah. Yaitu, orang tua untuk anaknya. Orang teraniaya, orang berpuasa, dan doanya musafir. Selain itu, ada waktu‑waktu tertentu yang do'anya mudah dikabulkan Allah. Yaitu saat orang lain tidur nyenyak (tengah malam), saat akan berbuka puasa, di antara dua khutbah (saat khotib duduk), dan sebagainya. Tentu saja, do'a yang dikabulkan adalah do'a yang masuk akal. Yang penting kita biasakan dalam berdo'a benar-benar optimis, suaranya merendah, dan dilakukan dengan tulus.

(Fahmi: hwaduh, urusan tatacara doa yang berbeda saja kok dipermasalahkan. pantas saja umat Islam sulit sekali maju, lha wong masih ngurus kaya ginian...*sigh*)

Saturday, June 25, 2005

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'uun...

Telah meninggal dunia, ibunda dari sdr Idban. Semoga arwah beliau diterima di sisi ALLOH SWT.

Sing sabar ya Ban:)
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya....

HOAX alias Berita Bohong

Mungkin ada beberapa teman yang pernah memperoleh posting seperti berikut
***Awal Postingan***
Wallahu a'lam kebenarannya...tapi kita bisa ambil ibroh darinya.....
Note: forwarded message attached.

Ini kisah seorang perempuan di wilayah Ristak Negara Amman (salah satu negara Teluk) ketika dia sedang menikmati lagu dari disk sementara ibunda beliau membaca Al Qur'an.perempuan itu bilang ke ibunya"jangan mengganggu ku dengan bacaaan Al-Qur'an! pergi aja ketempat (ruangan) lain. Si ibu tetap saja di tempatnya (tidak pindah), perempuan itu berdiri terus merebut Al-Qur'an dari tangan ibunya dan melemparkannya ke lantai.si ibu cepat mengambil Al-Qur'an dari lantai dan meletakan di dadanya.

Si perempuan tadi langsung jatuh ke lantai berubah menjadi hewan seperti di photo itu Sekarang berada di rumah sakit di Masqot Amman.

***Akhir Postingan***

Ternyata itu semua HOAX (berita bohong belaka). Berikut adalah posting 'bantahan'nya.

***Awal Posting Bantahan***
Mahluk aneh tersebut adalah boneka karya seorang wanita bernama Patricia Piccinini. Berikut adalah URL yang terkait...
http://www.roslynoxley9.com.au/artists/31/Patricia_Piccinini/249/34975/
http://www.nyartsmagazine.com/pages/nyam_document.php?nid=48&did=670
***Akhir Posting Bantahan***

so, JANGAN CEPAT PERCAYA .... ok? :)

SUAMI YANG LALAI DALAM TANGGUNGJAWAB

(penulis: kebetulan sekali, ngecek mail di OE, ada postingan yang berisi detail dari khutbah Jum'at. Semoga bermanfaat, meski mungkin sedikit sulit membacanya karena menggunakan bahasa Malaysia)

Kemampuan sesorang itu memimpin diri dan ahli keluarganya ke jalan yang benar akan dapat mengelakkan dirinya dari kebinasaan (terjun ke dalam neraka).Jadi, kalau dia dapat mengelakkan dirinya dan ahli keluarganya dari terjun ke neraka, maka itulah bukti cintanya yang sebenar. Allah swt. terlah berfirman yang maksudnya:

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu pelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang mana bahan pembakarnya adalah terdiri dari manusia-manusia yang sombong dan engkar kepada Allah iaitu mereka yang kufur, munafik, musyrikin dan juga daripada batu-batu berhala……"

Allah swt menyuruh kita memelihara diri kita mentaat segala peraturan Allah yang telah diperintahkan samada perintah-perintah yang berbentuk fardhu ain, fardhu kifayah, sunat-sunat Muakad dan Khair Muakad. Inilah bentuk-bentuk perintah Allah yang mesti kita taati dan patuhi. Semua amalan perintah ini hendaklah kita lakukan dengan ikhlas dan jujur dengan niat semata-mata kerana Allah dan bukan lain dari Allah.

Maksud `Peliharalah diri kamu' itu bukan sahaja sekadar mentaati segala perintah Allah tetapi juga adalah menjauhi segala larangan Allah kepada diri kita seperti dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil dan juga larangan yang mendatangkan makruh. Contoh-contah dosa besar seperti berzina, minum arak, makan riba, mencuri dan lain-lain. Manakala dosa-dosa kecil seperti melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah atau bergaul lelaki perempuan yang diharamkan oleh Allah dan sebagainya. Dalam perkara makruh juga perlulah dielakkan kalau kita hendak memelihara diri daripada seksa api neraka.

Allah swt. maksudkan `Ahli keluarga kamu' itu ialah,isteri-isteri kita, anak-anak, orang-orang gaji dan sesiapa saja yang di dalam jagaan kita. Tanggungjawab kita kepada ahli keluarga ialah menjaga, mendidik,mengajar dan memimpin mereka dalam melakukan perkara-perkara sepertimana yang Allah tanggungjawab pada diri kita sendiri. perlulah disuruh anak isteri melakukan perkara-perkara yang berbentuk fardhu ain,fardhu kifayah dan perkara-perkara sunat yang lain.Wajib pula menghalang mereka daripada melakukan perkara-perkara yang dilarang oleh Allah seperti berzina, mencuri, dedah aurat, mengumpat, hasad dengki, takbur, riak dan lain-lain lagi.

Jelaslah di sini bahawa peringatan Allah dalam memelihara diri lita bukanlah terhad kepada diri kita sahaja, ia adalah meliputi seluruh keluarga kita serta mereka-mereka yang berada di dalam jagaan dan keluarga kita. Kalau kita tidak memimpin dan mendidik ahli keluarga kita, kita masih lagi belum terlepas dari seksaan api neraka. Kerana Allah telah perintahkan,"peliharalah diri kamu dan ahli keluarga kamu."

Sesungguhnya seorang hamba Allah itu diperhatikan dihadapan mizan atau neraca atau timbangan di hari kiamat nanti sedangkan bagi seseorang itu mempunyai amalan yang banyak seperti gunung besarnya. Tetapi setelah ditanya tentang bagaimana ia mengendalikan ahli keluarganya dan bagaimana ia mengusahakan harta yang didapati iaitu dari mana ia mendapatnya dan ke mana ia belanjakan. Setelah ditanya semunya sehingga habis semua amalannya yang banyak itu dan yang tinggal hanyalah dosa-dosanya sahaja.

Daripada hadis Rasulullah saw yang menunjukkan bagaimana amalan seseorang itu walau sebesar manapun akan hapus disebabkan ia tidak melaksanakan tanggungjawabnya terhadap isteri dan anak-anaknya dan semua mereka yang berada di dalam jagaannya, maka berkatalah malaikat,bahawa inilah orangnya yang telah menghapuskan semua amalan kebajikan oleh ahli-ahlinya dan anak-anaknya semasa di dalam dunia.

Adalah diriwayatkan oleh setengah-setengah ulama bahawa sesungguhnya pertama-tama yang bergantung kepada seseorang lelaki itu ialah isteri dan anak-anaknya. Maka, memberhentikan akan dia itu oleh mereka di hadapan Allah dan berkata mereka itu kepada Allah, `Wahai Allah! Ambil olehmu bagi kami dengan hakmu daripada lelaki ini. Iaitu selesaikan dulu hak kami dan kewajipan lelaki ini terhadap kami, sebab ia tidak mengajar kepada kami suatu hukum pun. Lelaki ini tidak menunjuk ajar kepada kami tentang hukum-hukum syariat dan hukum-hukum agama yang telah Engkau turunkan ke dunia. Oleh itu kami sekarang hendak menuntut hak kami. Kerana dialah kami jahil. Kami tidak kenal apa-apa melainkan makan minum dan rumahtangga kami sahaja. Hati kami gelap dan akal kami pun gelap dan hati kami juga buta.Dan lelaki ini telah memberi kami makanan daripada harta-harta yang haram.Dia menerima harta riba dan rasuah dan diberinya kami makan.Dia membeli barang-barang najis dan menyuruh kami makan. Sedangkan kami mengetahui pada ketika itu samada barang itu haram atau halal.Baru hari inilah kami sedar.Oleh itu Wahai Tuhan,tahanlah ia dahulu, dan kami minta segala kesalahan yang ada pada kami serahkan padanya.

Maka pada ketika itu setelah anak dan isteri mengadu dan merayu kepada Allah, Allah menerima segala pengaduan kerana saksi-saksinya telah jelas. Dan kalaulah pada ketika itu kita masih cuba berbohong,maka setiap helai rambut kita, semuanya akan menjadi saksi. Setelah diadili setiap kesalahan yang diadukan oleh anak isteri itu, maka Allah membalas akan kesalahan itu dengan siksa yang amat pedih dan dahsyat walaupun kebajikannya banyak dan walaupun timbangan amalnya begitu berat sekali. Kesalahannya terhadap anak isteri kerana tidak menyampaikan seruan agama ketika di dunia hingga menyebabkan mereka jahil itu boleh menghapuskan semua amal kebajikannya. Akhirnya suami itu terjerumus sama ke dalam neraka.

Adapun salah satu daripada kebinasaan yang boleh menimpa kepada seorang suami sepertimana yang difirmankan di dalam Al Quran yang maksudnya:

"Wahai sekelian orang yang beriman, janganlah segala harta-harta dan anak-anak kamu cuba melalaikan kamu daripada mengingati Allah. Barang siapa yang berbuat demikian itu, merekalah orang-orang yang rugi di akhirat kelak."

Firman Allah lagi yang maksudnya:

"Barangsiapa yang berpaling dari mengingatKu (Allah),maka hidup yang sesat sempitlah jadi baginya."

Ingatlah satu peringatan Allah kepada seorang suami agar suami-suami sedar bahawa harta-harta serta anak-anak isteri boleh melalaikan
mereka daripada mengingati Allah atau khusyuk di dalam beribadah
kepada Allah.

Di antara perbuatan mengingati Allah yang terpenting sekali ialah sembahyang. Kalau di dalam sembahyang kita asyik teringat bagaimana hendak mengumpul harta untuk memberi kemewahan dan kesenangan kepada anak isteri atau bagaimana hendak memujuk hati isteri supaya dia sentiasa gembira, maka jangan mimpilah di dalam perkara-perkara lain kita boleh ingat kepada Allah seperti ketika kita bekerja mencari rezeki,ketika kita mendapat kesenangan dan sebagainya. Dan yang paling menyedihkan ialah dalam usaha dia mengumpulkan harta-harta itu, dia tidak akan menghiraukan lagi tentang larangan-larangan Allah dan tidak memikirkan bagaimana hendak mendapatkan harta yang halal. Orang-orang seperti inilah yang akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang membinasakan diri di sebabkan oleh anak dan isteri.

Dalam pada hati seseorang itu sentiasa bimbang untuk mendapat berita untuk anak dan isteri yang kononnya akan menjadi bekalan bagi mereka apabila dia telah mati nanti, maka kata ulama, orang seperti ini biasanya akan menjadi orang yang bakhil, lokek dan kikir. Apabila seseorang itu sudah bakhil, lokek dan kikir, inilah celaka yang paling besar yang boleh membinasakan dirinya. Bukan sahaja bakhil yang dimilikinya itu merupakan bakhil yang berkaitan kepada perkara yang menjadi wajib bagi dirinya, seperti mengeluarkan zakat dan membantu fakir miskin serta anak yatim.

Kalau hartanya telah menjadi begitu banyak, rasa takut dan bimbang lahir di dalam hatinya kalau-kalau dicuri orang, maka dia akan menyimpannya di dalam bank. Hasil dari simpanan itu, hartanya akan bertambah atau beranak-ranak kerana riba yang dibayar oleh bank.Dengan demikian akan bertambah lagi satu kecelakaan bagi dirinya. Lebih-lebih lagi celaka bagi dirinya,kalau dia hanya mengeluarkan bunga dari simpanannya itu untuk makan minum dan belanja anak isterinya.Jelaslah suami itu sendiri memasukkan najis ke dalam perutnya dan perut anak isterinya.

Lagi satu kebinasaan yang akan menimpa kepada seseorang suami itu sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ghazali ialah akibat daripada suami-suami yang tidak melaksanakan hak kepada anak-anak dan isteri.Mereka-mereka ini adalah terdiri dari suami-suami yang tidak berani menegur atau menunjuk ajar anak isterinya sehingga sanggup membiarkan mereka melakukan perbuatan yang melanggar syariat.

Perkara yang melanggar syariat yang boleh dilakukan oleh anak isteri adalah banyak sekali daripada perkara yang haram hinggalah kepada perkara yang makruh dan dari kemungkaran yang kecil-kecil hinggalah kepada kemungkaran yang besar-besar. Seorang suami itu boleh menerima kecelakaan, kalau anak-anak dan isterinya melakukan kemungkaran atau melanggar syariat seperti mengumpat, mengeluarkan kata-kata lucah, mendedahkan aurat, mendengar lagu-lagu yang mengkhayalkan atau anak-anak perempuannya atau isterinya memandang kepada seseorang lelaki yang bukan muhrimnya.

Begitu juga, syariat melarang keras suami tunduk dan menjadi hamba kepada isterinya. Kecelakaanlah bagi suami-suami yang mengikut cakap isterinya dengan ertikata cakap-cakap isteri yang melanggar hukum-hukum syarak.

Misalnya, di dalam soal poligami. Allah swt mengizinkan suami untuk berkahwin lebih dari satu iaitu dua, tiga dan empat. Syariat tidak mensyaratkan suami untuk mendapat keizinan isteri kalau hendak berkahwin lagi satu samada yang kedua, ketiga atau keempat. Kalaulah ada syarat-syarat yang menghendaki suami meminta izin daripada isteri-isteri untuk berkahwin lagi satu, ini adalah satu kecelakaan kepada suami kerana suami terpaksa tunduk kepada isterinya dalam hendak melaksanakan perkara yang dibenarkan oleh syariat.

Ertinya, kalaulah ada suami yang hendak berkahwin lagi satu, tetapi tidak dapat berbuat demikian kerana terpaksa meminta izin kepada isterinya, suami telah menjadi hamba kepada isterinya. Di sini bukan pada suami sahaja yang berlaku kecelakaan itu, malah pada isteri pun demikian juga kalau isteri-isteri yang menghalang suami berkahwin lagi satu adalah menentang hukum syarak.

Seorang suami yang tidak berani menegur atau menunjuk ajar anak isterinya atau menjadi Pak turut, suami itu telah tunduk kepada hawa nafsu isterinya. Suami seperti ini, sebenarnya tidak dapat menunaikan hak terhadap isteri dan anak-anaknya, maka suami itu dianggap sebagai seorang yang dayus. Orang yang dayus tidak akan masuk syurga. maka tersuratlah di depan pintu syurga sepertimana firman Allah swt yang bermaksud:

"Engkau hai syurga haramlah atas segala lelaki yang dayus."

Inilah ancaman kepada seorang suami yang tidak dapat menunaikan hak terhadap isteri dan anak-anaknya, suatu ancaman yang datang dari Allah swt dan Rasulullah saw. Di dunia ini kita diancam tetapi bila di akhirat kelak kita tidak akan diancam lagi tetapi kita akan ditempelak. Allah akan tempelak kita sebagaimana firmannya yang bermaksud:

"Adakah tidak kami datangkan ke atas kamu Rasul-Rasul?Menerangkan kepada kamu ayat-ayat Kami,pengajaran-pengajaran Kami tentang suruh dan larangan.Kenapa kamu tidak suluh? Kerana apa kamu tidak terima?Kerana apa kamu tidak ikut? Meraka akan jawab, "Ya Allah! Rasul-Rasul sudah datang, Rasul-Rasul sudah terangkan dan Rasul-Rasul telah tinggalkan semua itu kepada kami. Tetapi kami lupa dan kami yang buta."Kemudian di jawab Allah," "Apa boleh buat kerana sekarang ketetapan azab sudah berada, ketepatan azab sudah berlaku, ketepatan azab sudah tetap di atas kamu. Kamu akan terjun ke neraka."

Jelas sepertimana apa yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahawa orang yang tidak mampu mengajar anak isterinya,tidak mampu menerangkan hukum-hukum Allah dan tidak mampu menyampaikan yang hak kepada anak dan isterinya,maka dialah orang yang menempah jalannya ke jurang kebinasaan iaitu terjun ke dalam neraka.

Kemudian menurut Imam Ghazali lagi, bahawa sesungguhnya kebinasaan yang terdapat bagi seseorang yang berumahtangga itu adalah sangat banyak dan sangat merata, hingga tidak dapat hendak diperkatakan satu persatu. Seseorang itu tidak akan dapat sejahtera daripada kebinasaan ini melainkan orang itu benar-benar mempunyai ilmu pengetahuan agama dan mempunyai hikmah dan kebijaksanaan dalam memimpin dan mendidik anak isteri di dalam rumahtangga. Dan orang itu pula adalah yang mendapat pimpinan Allah setelah dia benar-benar suami yang sentiasa berdoa dan memohon sungguh-sungguh kepada Allah agar Allah membantu dia dalam mendidik dan menakluki anak isterinya, agar dia benar-benar dapat menunaikan kewajipan-kewajipan yang telah diamanahkan Allah swt kepada anak dan isteri.Dan akan anak dan isteri pula sanggup menerima dengan lapang dada.

Dalam hal ini tunjuk ajar kita adalah dengan tujuan agar anak dan isteri kita dapat memiliki iman orang-orang saleh kerana apabila mereka dapat memiliki iman ini, mereka juga kelak akan beramal sebagaimana orang saleh beramal. Dan sekiranya kita tidak berupaya menunjuk ajar mereka, serahkan kepada tok-tok guru..Ajak mereka mengaji Fardhu ain sama-sama. Sebab ini adalah kewajipan kita yang bukan saja tinggal di dunia saja tetapi akan berkait hingga ke akhirat. Di sana kita sebagai suami akan ditanya dan akan diungkit lagi oleh Allah swt.

Friday, June 24, 2005

Mohon Bantuan Doa...

Ibunda dari salah seorang warga kampung ID Gmail, Idban, sedang sakit keras...menyusul berita dari milis yang disampaikan Endhoot.

"ibunya idban tambah kritisRS Happy Land, kamar Arjuna no. 305"

Mari...mari...kita doakan semoga Ibunda Idban segera diberi kesembuhan dan jalan terbaik :)

Sholat MAGRIB DULU, baru pulang

Sudah seminggu ini aku lebih banyak bekerja di client, sampai sore, menjelang malam. Dan selama ini pula, saat aku pulang aku hitung berapa waktu yang ditempuh 604 dari client - kalibata. Hitung2an kasar yang aku dapatkan sekitar 45 menit - 1 jam.

Hmmm...dan hari ini aku hitung lebih lama lagi waktu tempuh yang aku butuhkan dari client - karet. HAMPIR SATU JAM (50an menitan lah...). Saat di perjalanan, di sela2 hujan deras, aku perhatikan dan aku renungkan, betapa bersyukurnya aku sudah sholat magrib dulu...karena jika aku 'memaksakan' diri untuk segera berangkat ke karet, dapat dipastikan bahwa aku tidak akan 'kebagian' sholat magrib.

Mungkin banyak dari kita yang beranggapan bahwa sholat magrib bisa dijama' dengan Isya di waktu Isya, karena Islam memperbolehkan demikian. Akan tetapi, dari beberapa hadits dan kitab, disebutkan bahwa meskipun beberapa sholat bisa digabung, namun mesti memenuhi kaidah2 berikut:
1. Dalam perjalanan, dengan syarat yang harus ada dalam perjalanan itu menurut ulama fiqih antara lain :
a. Niat Safar
b. Memenuhi jarak minimal dibolehkannya safar yaitu 4 burd (88, 656 km). Sebagian ulama berbeda dalam menentukan jarak minimal.
c. Keluar dari kota tempat tinggalnya
d. Shafar yang dilakukan bukan safar maksiat
2. Sakit
3. Haji
4. Hujan
5. Keperluan mendesak

Yang hendak aku soroti adalah no 1, karena pada umumnya no 1 inilah yang sering dijadikan landasan untuk melakukan jama' sholat. Yang HARUS DIPERHATIKAN ADALAH jika kejadian seperti itu hanya terjadi sesekali saja, mungkin kita bisa mengatakan bahwa Islam adalah agama yang memberikan keringanan. Namun bila tindakan seperti itu dilakukan setiap hari, maka ada hal-hal yang perlu lebih diperhatikan, agar jangan sampai kita mengira sudah beribadah dengan benar, namun ternyata Allah SWT tidak menerimanya. Bukankah hal ini bisa mengecewakan kita sendiri di akhirat nanti??

Padahal Rasululloh SAW sendiri belum pernah diriwayatkan shalat wajib 5 waktu di atas kendaraan, Rasululloh juga tidak pernah melakukan tayammum kecuali bila benar-benar tidak air, atau ketika dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan keluar kota. Sementara tiap shalat wajib telah ditetapkan waktunya. Tidak boleh dijamak atau diqashar sesukanya kecuali karena memang cukup syaratnya.

Lebih baik kita tunggu waktu hingga magrib, dirikan sholat magrib baru kita pulang. Berapapun lamanya perjalanan, tidak akan membuat kita gelisah untuk diburu-buru segera sampai. Percayalah, dengan mengerjakan sholat magrib lebih dahulu, hati akan lebih tenang dan qt pun bisa berdoa minta keselamatan dalam perjalanan pulang :)

So, YUK DIRIKAN SHOLAT MAGRIB DULU SEBELUM PULANG NGANTOR :)

Intisari Khutbah Jum'at - 20050624

Kali ini aku Jum'atan di masjid dekat kantor...sengaja tidak langsung ke client sebagaimana mestinya, hmmm..lagi ngeles dikit nich ;-)

Sang Khatib, dalam membawakan khutbahnya cukup berapi-api...suaranya melengking, sehingga aku sempat perhatikan beberapa orang terbangun dari tidurnya,hihihi... ;-)

Oke, kembali ke topik semula..
Intisari khutbah Jum'at yang sempat aku catat (dalam ingatanku) ada 2 garis besar:
1. Sedikitnya orang untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan ALLOH SWT. Nikmat yang seringkali lupa disyukuri:
  • waktu luang
  • kesehatan
  • masa muda
(penulis: Mudah2an qt, terutama penulis bisa lebih aware lagi untuk memperhatikan minimal 3 nikmat di atas agar tidak sampai lalai...ingat...ingat...semuanya akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak...) :)

2. Seorang SUAMI dan AYAH (atau Bapak, Daddy, Abi, whatever lah) haruslah MENGAJARKAN AGAMA kepada ISTRI dan ANAKNYA. Dia TIDAK BOLEH terlena dan asyik sendiri dalam beribadah, tanpa mengajarkan dan memberitahukan kebenaran2 agama kepada istri dan anaknya.

Seorang suami dan ayah yang senantiasa beribadah, akan dimasukkan ke surga. Sementara istri dan anaknya akan dijebloskan ke neraka untuk disiksa. Akan tetapi, istri dan anaknya akan mengadu kepada ALLOH SWT, bahwa mereka masuk neraka karena sang pemimpin keluarga terlalu asyik beribadah sendiri, tanpa mau berbagi ilmu kepada mereka.

Mendengar pengaduan ini, ALLOH SWT akan memanggil sang pemimpin keluarga ini. Jika terbukti benar pengaduan anak - istrinya, maka si pemimpin keluarga akan out dari surga dan ikut dijebloskan ke neraka.

(PENULIS)
Hikmahnya:
- Seorang pria yang akan menjadi pemimpin keluarga (suami - ayah) HARUS mempersiapkan ilmu agama yang cukup. Sebisa mungkin anak - istri banyak bertanya agama kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dia harus BERANI memberitahukan istri-anaknya jika mereka melakukan kesalahan.
- Seorang perempuan yang akan menjadi istri, hendaknya tidak malu untuk bertanya kepada suaminya jika ada sesuatu yang hendak ditanyakan. Selanjutnya, dia TIDAK BOLEH NGELUNJAK jika dia lebih tahu dari suaminya, justru dia mesti membuat suaminya lebih pintar lagi, tanpa sang suami merasa DIGURUI.

Mudah2an qt semua bisa melakukan hal ini, meski akan ada banyak godaan yang muncul;)